jumanto.com – Isim Kana dan Saudaranya Beserta Contohnya. Di materi belajar kitab jurumiyah kali ini, kita akan membahas isimnya kaana wa akhawatuha beserta contohnya di dalam Al Quran. Fungsi dari kana dan saudaranya adalah merofa’kan isim dan menashobkan khobar.
Penjelasan materi isim kana dan saudaranya beserta contohnya akan kita uraikan nanti di bawah.
Sebelum masuk materi ini, kamu bisa baca materi sebelumnya jika ketinggalan:
- Kitab Jurumiyah Bab kalam.
- Bab i’rob.
- Alamat I’rob.
- Mu’robat.
- Bab Af’al.
- Huruf Nashab.
- Huruf Jazm.
- Bab Isim Yang Dibaca Rofa’ (Marfuatul Asma).
- Fa’il.
- Bab Naibul Fail.
- Bab mubtada dan khobar.
Jika sudah membaca materi tersebut, insya Allah lebih mudah mencerna materi kali ini.
Pengertian Isim Kana
Mari kita lihat teks arab asli dari kitab Jurumiyah:
بَابُ اَلْعَوَامِلِ اَلدَّاخِلَةِ عَلَى اَلْمُبْتَدَأِ وَالْخَبَرِ
Bab amil-amil yang masuk pada mubtada dan khobar.
وَهِيَ ثَلَاثَةُ أَشْيَاءَ كَانَ وَأَخَوَاتُهَا وَإِنَّ وَأَخَوَاتُهَا وَظَنَنْتُ وَأَخَوَاتُهَا
Amil-amil yang masuk pada mubtada dan khobar ada 3: kana wa akhowatuhaa, inna wa akhowatuha, dan dhonantu wa akhowatuha.
Nah, salah satu amil yang masuk pada mubtada dan khobar adalah kaana dan saudara-saudaranya.
Isim kana adalah isim yang jatuh setelah amil kaana dan saudaranya.
Baca juga:
Kana Wa Akhowatuha Merofa’kan Isim dan Menashobkan Khobar
فَأَمَّا كَانَ وَأَخَوَاتُهَا, فَإِنَّهَا تَرْفَعُ اَلِاسْمَ, وَتَنْصِبُ اَلْخَبَرَ
Adapun kaana dan saudara-saudaranya, sesungguhnya ia merofa’kan isim dan menashobkan khobar.
Jadi, jika ada susunan mubtada dan khobar, lalu dimasuki kaana atau saudaranya:
- isimnya (yang tadinya mubtada) tetap dibaca rofa’,
- khobarnya dibaca nashob.
Jika masih bingung apa itu rofa dan nashob, silakan baca materi ini:
Contohnya:
Ada kalimat dengan susunan mubtada khobar berikut ini:
اللهُ سَمِيْعٌ
Allah itu Maha Melihat.
- اللهُ adalah mubtada.
- سَمِيْعٌ adalah khabar.
Lalu kemasukkan kaana.
Kalimatnya berubah menjadi:
كَانَ اللهُ سَمِيْعًا
سَمِيْعًا, yang tadinya rofa’ dengan tandanya dhommah, menjadi nashob, dengan tanda berupa fathah.
Demikian juga susunan mubtada khobar lain, jika kemasukkan kaana wa akhawatuha, maka khobarnya dii’robi nashab, bukan rofa’ lagi.
Ini yang harus selalu menjadi catatan.
Baca juga:
Kana Dan Saudaranya Beserta Contohnya
Lanjut lagi ke teks arabnya.
, وَهِيَ كَانَ, وَأَمْسَى, وَأَصْبَحَ, وَأَضْحَى, وَظَلَّ, وَبَاتَ, وَصَارَ, وَلَيْسَ, وَمَا زَالَ, وَمَا اِنْفَكَّ, وَمَا فَتِئَ, وَمَا بَرِحَ, وَمَا دَامَ, وَمَا تَصَرَّفَ مِنْهَا نَحْوَ كَانَ, وَيَكُونُ, وَكُنْ, وَأَصْبَحَ وَيُصْبِحُ وَأَصْبِحْ, تَقُولُ “كَانَ زَيْدٌ قَائِمًا, وَلَيْسَ عَمْرٌو شَاخِصًا” وَمَا أَشْبَهَ ذَلِكَ
Kana dan saudara-saudaranya yaitu كَانَ, وَأَمْسَى, وَأَصْبَحَ, وَأَضْحَى, وَظَلَّ, وَبَاتَ, وَصَارَ, وَلَيْسَ, وَمَا زَالَ, وَمَا اِنْفَكَّ, وَمَا فَتِئَ, وَمَا بَرِحَ, وَمَا دَامَ, dan perubahan bentuk darinya seperti كَانَ menjadi يَكُونُ dan كُنْ, lalu أَصْبَحَ menjadi يُصْبِحُ dan أَصْبِحْ, kamu katakan: كَانَ زَيْدٌ قَائِمًا, وَلَيْسَ عَمْرٌو شَاخِصًا, dan yang serupa dengannya.
Dari sini, kita dapatkan kana wa akhawatuha sebagai berikut:
1. Kana, yakuunu, kun
Amil yang pertama adalah kana (كَانَ), yang artinya ada.
Bentuk mudhari’nya يَكُونُ , dan fiil amrnya كُنْ.
Contohnya:
كَانَ زَيْدٌ قَائِمًا
قَائِمًا dibaca nashab karena menjadi khobarnya kana.
Contoh lainnya:
كُنْ عَالِمًا
Jadilah kamu orang yang ‘alim.
Kana sendiri bisa mempunyai 3 arti:
-
Kana berarti terus menerus (istimror)
Contoh :
وَ كَانَ اللهُ سَمِيْعًا عَلِيْمًا (wa kaanallahu sami’an ‘aliiman)
Artinya : Allah senantiasa Dzat Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui
-
Kana bisa berarti menjadi
Contohnya:
كَانَ وَجْهُهُ مُسْوَدَّةً (kaana wajhuhu muswaddatan)
Artinya wajahnya (para orang musyrik) menjadi suram.
-
Kana bisa berarti madhi (dulu)
Contohnya:
كَانَ مُحَمَّدٌ غَنِيّاً
Dulu Muhammad itu kaya.
2. Amsa dan perubahannya
Amsa (أَمْسَى) artinya ada di waktu sore.
Pengamalannya sama dengan kaana, tarfa’ul isma watansibul khobar.
Contohnya:
أَمْسَى الْبَقَرُ شَابِعًا
Sapi itu kenyang di waktu sore.
3. Ashbaha (أَصْبَحَ)
أَصْبَحَ artinya ada di waktu pagi.
Contohnya:
اَصْبَحْتُ مُدَرِّسًا
Aku menjadi guru di waktu pagi.
4. Adha (أَضْحَى)
أَضْحَى artinya berada di waktu dhuha.
أَضْحَى الْغَنَمُ مَرِيْضًا
Artinya: kambing itu sakit di waktu dhuha.
Baca juga:
5. Dzolla (ظَلَّ)
ظَلَّ artinya berada di waktu siang.
Bisa juga berarti tetap.
Contohnya:
ظَلَّ العَامِلُ مُكِبًّا عَلَى عَمَلهِ
Pekerja itu tetap terpaku pada pekerjaannya.
6. Bata (بَاتَ)
Bata berarti di waktu malam.
Contohnya:
بَاتَ النَّجْمُ لامِعًا
Bintang itu bersinar di waktu malam.
7. Shoro (صَارَ)
Shoro artinya menjadi atau menunjukkan perubahan.
Contohnya:
صَارَ مُحَمَّدٌ تَاجِرًا
Muhammad menjadi seorang pedagang.
8. Laisa (لَيْسَ)
Laisa berarti bukan atau tidak.
Contohnya:
لَيْسَ النَّجَاحُ سَهْلاً
Kesuksesan itu tidaklah mudah.
9. Maa Zaala (مَا زَالَ)
Artinya masih atau senantiasa.
Contohnya:
مَازَالَ الْسَارِقُ مُكَدِّرًا
Pencuri itu senantiasa menjadi orang yang membuat resah.
10. Maa Infakka (مَا اِنْفَكَّ)
Artinya masih atau senantiasa.
Contohnya:
مَا انْفَكَّ الطِّفْلُ نَائِمًا
Anak itu masih terus tidur.
11. Maa Fatia (مَا فَتِئَ)
Artinya masih atau senantiasa.
Contohnya:
مَا فَتِئَ الْجَوُّ بَارِدًا
Artinya: cuacanya senantiasa dingin.
12. Maa Bariha (مَا بَرِحَ)
Artinya masih atau senantiasa.
Contohnya:
مَا بَرِحَتِ السَّمَاءُ صَافِيَةً
Langitnya senantiasa cerah.
13. Maa Daama (مَا دَامَ)
Artinya selama.
Contoh:
لَنْ يَنتَصِرَ العَدُوُّ مَا دامَ التَّعَاوُنُ قَائِمًا
Musuh tidak akan menang selama kerja sama ditegakkan.
Itulah beberapa contoh khabar kana wa akhawatuha lengkap dengan penjelasannya.
Baca juga:
Contoh Isim Kana Dalam Al Quran
Berikut ini contoh isim kana dan khobar kana beserta surat dan ayatnya:
- Surat Al Baqarah ayat 16: فَمَا رَبِحَتْ تِّجَارَتُهُمْ وَمَا كَانُوْا مُهْتَدِيْنَ, ada khobar kana مُهْتَدِيْنَ yang dibaca nashob.
- Contoh isim kana wa akhwatuha di Surat Al Baqarah ayat 97: قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّجِبْرِيْلَ فَاِنَّهٗ نَزَّلَهٗ عَلٰى قَلْبِكَ بِاِذْنِ اللّٰهِ.
- Surat Al Baqarah ayat 111: وَقَالُوْا لَنْ يَّدْخُلَ الْجَنَّةَ اِلَّا مَنْ كَانَ هُوْدًا اَوْ نَصٰرٰى.
Baca juga:
Kesimpulan
Jika susunan mubtada khobar kemasukkan amil kana wa akhawatuha, maka mubtada menjadi isim kana, tetap dibaca rofa’, sedangkan khobarnya kana dibaca nashob.
Demikian penjelasan Isim Kana dan Saudaranya Beserta Contohnya dalam kitab Jurumiyah. Baca juga: belajar nahwu shorof lengkap.