Beranda » Agama » Bahasa Arab » Nahwu » Amil Nawasib : Pengertian, Macam, Contoh, Artinya (Belajar Jurumiyah)

Amil Nawasib : Pengertian, Macam, Contoh, Artinya (Belajar Jurumiyah)

pengertian, huruf, contoh amil nawasib dalam al quran

jumanto.com – Amil nawasib dan amil jawazim merupakan materi selanjutnya dari kitab Jurumiyah, setelah sebelumnya membahas bab kalam, i’rob, tanda-tanda i’rob, mu’robat, serta pembagian kalimat fiil dalam ilmu nahwu Bahasa Arab.

Di materi sebelumnya, telah kita singgung bahwa fiil madhi dan amr itu mabni, sementara fiil mudhori’ itu mu’rob.

Asal dari fiil mudhori’ adalah rofa’, hingga ada amil nawashib atau amil jawazim yang masuk kepada kalimat tersebut.

Jika ada ‘amil nawashib, maka kalimat fiil mudhori’ menjadi nashob, sedangkan jika ada ‘amil jawazim, maka menjadi jazm.

Tanda i’rob pada kalimat fiil telah dibahas di materi ini: alamat i’rob.

Pelajari juga materi penjelasan kitab jurumiyah dari awal:

Materi ngaji kitab jurumiyah kali ini akan kita lanjutkan di bab pembahasan tentang amil nawashib, sebelum membahas amil jawazim.

Pengertian Amil Nawashib

Nawashib adalah adalah bentuk jamak dari Naashib.

Amil nawasib adalah amil-amil yang membuat fiil mudhori’ berubah dari keadaan rofa’ menjadi nashob.

Amil sendiri adalah lafadz yang mempunyai pengamalan terhadap kalimat (kata) lain, sehingga menyebabkan suatu kalimah (kata) memiliki i’rob rofa’, nashab, jer, atau jazm.

Terkait dengan amil pada fi’il mudhori’, kita mengenal dua istilah: amil nawasib dan amil jawazim.

Perlu diketahui ulang, bahwa kalimat fiil itu tidak mungkin beri’rab jer, sehingga tidak ada amil jer pada kalimat fiil.

Yang ada adalah amil nashb dan jazim.

Baca juga: contoh kalimat fiil mudhari.

Fungsi Amil Nawasib

Fungsinya adalah untuk mengubah kalimat fiil mudhari’ dari yang tadinya rofa’ menjadi nashob, dengan lafadz-lafadz yang telah ditentukan.

Jika tidak ada amil nawasib atau jawazim, fiil mudhari selamanya rofa’.

Jadi nawashib ini hanya berlaku pada mudhari.

Amil nawashib ini dibahas di kitab jurumiyah, dan kitab alfiyah juga.

Baca juga: Huruf Mudhoro’ah.

Macam Macam Amil Nawasib Di Kitab Jurumiyah

Mari kita bahas jumlah amil nawashib ada berapa, dengan melihat langsung matan kitab jurumiyah berikut ini:

فالنواصب عَشَرَةٌ, وَهِيَ أَنْ, وَلَنْ, وَإِذَنْ, وَكَيْ, وَلَامُ كَيْ, وَلَامُ اَلْجُحُودِ, وَحَتَّى, وَالْجَوَابُ بِالْفَاءِ, وَالْوَاوِ, وَأَوْ

Amil nawashib itu jumlahnya ada 10, yaitu: an, lan, idzan, kai, lam kay, lam juhud, hatta, jawab dengan fa’, wawu dan au.

Jadi, pembagian amil nawashib di matan kitab jurumiyah ada 10 jenis:

  1. An (أَنْ) artinya bahwa, merupakan huruf mashdariyah, dalam bahasa jawa sering diartikan dengan “ing yen to”.
  2. Lan (لَنْ) artinya tidak akan.
  3. Idzan (إِذَنْ) artinya kalau begitu.
  4. Kay (َكَيْ) artinya agar / supaya.
  5. Lam Kay, huruf nawasib lam yang sama maknanya dengan kai, yaitu artinya agar / supaya.
  6. Lam Juhud (lam pengingkaran), yang didahului dengan مَا كَانَ  atau لَمْ يَكُنْ.
  7. Hatta (حَتَّى) artinya sehingga.
  8. Jawab Bil Fa’ yang artinya maka.
  9. Jawab Bil Wawi dengan makna مَعَ.
  10. Jawab Bi-au dengan makna إِلَى atau إِلاَّ

Contoh Amil Nawasib dan Artinya

Untuk lebih jelasnya, silakan simak penjelasan dan contoh amil nashab berikut ini.

Contoh Amil Nawasib An (أَنْ)

أَنْ adalah huruf mashdariyah yang bisa diartikan dengan “bahwa” dalam Bahasa Indonesia.

أَنْ merupakan salah satu komponen pembentuk mubtada ghairu sharih.

Berikut ini beberapa contoh huruf nawashib an di dalam Al Quran:

  1. Surat Yasin ayat 40: لَا الشَّمْسُ يَنْۢبَغِيْ لَهَآ اَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا الَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ, Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. تُدْرِكَ menjadi berharakat fathah, karena dinashobkan dengan an, tanda nashobnya dengan fathah tadi.
  2. Surat yasin ayat 60, اَلَمْ اَعْهَدْ اِلَيْكُمْ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ اَنْ لَّا تَعْبُدُوا الشَّيْطٰنَۚ, Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Lafadz تَعْبُدُوا  menjadi nashob dengan membuang nun (asalnya تَعْبُدُوْنَ) karena ada amil nashob berupa an.
  3. Surat Yasin ayat 81: اَوَلَيْسَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنْ يَّخْلُقَ مِثْلَهُمْ, Dan bukankah (Allah) yang menciptakan langit dan bumi, mampu menciptakan kembali yang serupa itu.  يَخْلُقُ menjadi nashob يَّخْلُقَ , tandanya berupa fathah, karena ada amil nashob an.

Nah, sekarang coba silakan cari sendiri contohnya di surat lain baik di juz 30, surat Al Baqarah, Ali Imran, An-Nisa, Al Maidah, dan surat lainnya ya.

Contoh amil nawashib lan (لَنْ)

Lan ini berfungsi untuk menafi’kan pekerjaan mustaqbal, yaitu meniadakan pekerjaan yang akan datang.

Bisa diterjemahkan dengan tidak akan.

Contohnya di dalam Al Quran sebagai berikut:

  1. Surat Al Baqoroh ayat 24: فَاِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا وَلَنْ تَفْعَلُوْا , Jika kamu tidak mampu membuatnya, dan (pasti) tidak akan mampu. تَفْعَلُوْا aslinya adalah تَفْعَلُوْنَ, lalu dimasuki amil nashob lan, sehingga menjadi nashob dengan hadzfun nun.
  2. Surat Al Baqarah ayat 55: وَاِذْ قُلْتُمْ يٰمُوْسٰى لَنْ نُّؤْمِنَ لَكَ حَتّٰى نَرَى اللّٰهَ جَهْرَةً , Dan (ingatlah) ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak akan beriman kepadamu sebelum kami melihat Allah dengan jelas. نُّؤْمِنَ  asalnya adalah نُؤْمِنُ lalu masuk amil nashob lan sehingga menjadi nashob dengan tandanya berupa fathah.
  3. Surat Al Baqarah ayat 61: وَاِذْ قُلْتُمْ يٰمُوْسٰى لَنْ نَّصْبِرَ عَلٰى طَعَامٍ وَّاحِدٍ , Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak akan tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja. نَصْبِرَ asalnya adalah نَصْبِرُ.

Contoh amil nawasib Idzan (إِذَنْ)

Lafadz idzan ini berada setelah pernyataan, atau sebagai jawaban atas suatu pertanyaan.

Artinya: kalau begitu.

Contohnya Si A ngomong begini:

سَأَجْتَهِدُ فِى الدِّرَاسَةِ

Aku akan sungung-sungguh dalam belajar.

Kemudian si B menimpalinya:

إِذَنْ تَنْجَحَ فِى الإِمْتِحَانِ

Kalu begitu, maka kamu akan sukses dalam ujian.

تَنْجَحُ menjadi تَنْجَحَ (dengan harakat akhir fathah) karena kemasukan izan.

Contoh amin nawasib Kay (كَيْ)

Arti kata kay adalah agar atau supaya.

Contohnya dalam ayat Al Quran:

  1. Surat Ali Imran ayat 153: لِّكَيْلَا تَحْزَنُوْا عَلٰى مَا فَاتَكُمْ وَلَا مَآ اَصَابَكُمْ, agar kamu tidak bersedih hati (lagi) terhadap apa yang luput dari kamu dan terhadap apa yang menimpamu. تَحْزَنُوْا  asal katanya adalah تَحْزَنُوْنَ lalu dibuang nun nya karena ada lafadz kai.
  2. Surat Al Hajj ayat 5: لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ , agar dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. يَعْلَمَ  aslinya adalah يَعْلَمُ.

Contoh amil nawashib lam kay

Lam kay adalah huruf lam yang bermakna kay (agar, supaya).

Contohnya sebagai berikut:

Surat Al Baqarah ayat 76: اَتُحَدِّثُوْنَهُمْ بِمَا فَتَحَ اللّٰهُ عَلَيْكُمْ لِيُحَاۤجُّوْكُمْ بِهٖ عِنْدَ رَبِّكُمْ, Apakah akan kamu ceritakan kepada mereka apa yang telah diterangkan Allah kepadamu, sehingga mereka dapat menyanggah kamu di hadapan Tuhanmu?

يُحَاۤجُّوْ asal katanya adalah يُحَاۤجُّوْنَ lalu ada lam kai di sana sehingga jadi nashob dengan membuang nun.

Contoh amil nawasib Lam Juhud

Lamul juhud adalah huruf lam yang masuk pada fiil mudhori’, terletak setelah مَاكَانَ atau لَمْ يَكُنْ .

Tujuannya, untuk mempertegas penafian (peniadaan) sesuatu.

Contohnya:

Surat Al Baqoroh ayat 153:

ۗوَمَا كَانَ اللّٰهُ لِيُضِيْعَ اِيْمَانَكُمْ

Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu.

يُضِيْعَ asalnya adalah يُضِيْعُ lalu dinashobkan dengan fathah karena ada lamul juhud.

Baca juga: isim tafdhil.

Contoh amil nawasib hatta

Hatta yang terletak setelah kalimat perintah, dengan arti sehingga.

Contohnya:

Surat Al Baqoroh ayat 187:

وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ

Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar.

يَتَبَيَّنَ asalnya يَتَبَيَّنُ, lalu masuk hatta yang jatuh setelah kalimat perintah, sehingga menjadi nashob dengan tandanya berupa fathah.

Baca juga: isim maushul.

Contoh amil nawashib jawab bil fa

Fa bisa menjadi huruf athof yang bisa mengi’robkan fiil mudhari’ menjadi rofa’, nashob atau jer, dan bisa juga menjadi amil nawashib yang hanya menashobkan fiil mudhari.

Ada dua syarat fa’ bisa menashobkan fiil mudhori.

  • Fa’ sababiyah yaitu kalimat setelah fa’ jadi akibat dari kalimat sebelumnya, atau
  • Fa’nya jadi jawab dari nafi’ atau thalab.

Contohnya:

Surat Al Baqarah ayat 245:

مَنْ ذَا الَّذِيْ يُقْرِضُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضٰعِفَهٗ لَهٗٓ اَضْعَافًا كَثِيْرَةً

Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak.

يُضٰعِفَ asalnya adalah يُضٰعِفُ lalu ada fa sababiyah sebagai akibat dari kalimat sebelumnya, sehingga dinashobkan dengan fathah.

Baca juga: Isim Isyarah.

Contoh amil nawashib dengan jawab bil wawi

Syarat agar wawu bisa menashobkan fiil mudhari adalah seperti dua syarat huruf fa di atas.

Wawu di sini bermakna ma’iyyah. Beserta / bersama.

Contohnya:

لَا تَأْكُلْ وَتَقُوْمَ

Janganlah kamu makan sambil (bersama kamu sedang) berdiri.

تَقُوْمَ nashob dengan fathah karena ada jawab bil wawi.

Baca juga: isim ma’rifat.

Contoh amil nawasib jawab bi-au

Dengan syarat, au (أَوْ ) harus bermakna ( إِلَى ) atau ( إِلَّا ).

Contohnya:

  • Dengan makna ila: لَأَسْتَسْهِلَنَّ الصَّعْبَ أَوْ أُدْرِكَ الْمُنَ , sungguh aku akan mengganggap mudah yang susah sampai aku menemukan tujuan.
  • Dengan makna illa: لَأَقْتُلَنَّ الكَافِرَ أوْ يُسْلِمَ  , sungguh aku akan membunuh orang Kafir kecuali dia menjadi Islam / berserah diri.

Itulah beberapa contoh penggunaan أَنْ لَنْ لِ dan seterusnya, mudah-mudahan bisa membantu kalian dalam memahami amil nawashib dengan lebih jelas.

Jika kalian ada pertanyaan tentang amil nawashib, bisa tanyakan ke guru atau ustadz atau kyai kalian ya hehe.

Baca juga: isim nakiroh.

Kesimpulan

Di dalam kitab jurumiyah, ada sepuluh amil nawasib yaitu an, lan, izan, kai, lam kai, lam juhud, hatta, jawab bil fa, jawab bil wawi, dan jawab biau.

Penjelasan lengkapnya, seperti telah diurakan di atas, beserta contohnya dalam ayat Al Quran.

Mudah-mudahan materi belajar kitab jurumiyah tentang pengertian, macam pembagian, huruf, dan contoh Amil Nawasib ini bermanfaat. Silakan sebarkan seluas-luasnya untuk amal jariyah kita bersama. Baca juga: Panduan belajar ilmu nahwu.