Jumanto.Com – Tanggamus Expo 2017 Di Atas Lautan Lumpur Tetap Banjir Pengunjung. “Pengembangan Sektor Pariwisata Melalui Usaha Berbasis Ekonomi Kreatif Menuju Tanggamus yang lebih sejahtera“.
Itulah tema yang diambil pada pagelaran Tanggamus Expo 2017 di akhir pekan lalu.
Sebuah acara rutin yang selalu digelar oleh Kabupaten Tanggamus dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun Kabupaten Tanggamus.
Kali ini, tuan rumah Acara Tanggamus Expo 2017 adalah Pekon Landsbaw, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus.
Kebetulan banget nih, mumpung lokasi Tanggamus Expo 2017 ada di Gisting, dekat dengan rumah mertua, saya jadi punya kesempatan buat datang langsung menyaksikan kemeriahan acara rutin tahunan ini.
Kunjungi juga: Air Terjun Gunung Batu Tanggamus.
Pengunjung Tanggamus Expo 2017 Di Luar Ekspektasi Saya
Saya pikir, acara Tanggamus Expo 2017 ini acara biasa saja, semacam acara pasar malam di Lampung yang selama ini biasa saya kunjungi bersama Alya dan Mama.
Makanya, malam itu pun (malam minggu) saya bilang sama Alya, “Alya, mau gak ke pasar malam?”.
Denger pasar malem disebut, Alya langsung semangat banget jawabnya, “ayo Pa”, sambil memperlihatkan wajahnya yang sumringah.
Niatnya sih sebenernya gak terlalu serius mau ngajakin Alya ke Pasar Malem di acara Tanggamus Expo 2017, eh begitu adzan Isya berkumandang, Alya langsung nagih minta ke pasar malem.
Akhirnya saya sama Alya, cuma berdua, berangkat juga ke Tanggamus Expo 2017 di Lapangan 17 Pekon Landsbaw Gisting, sekalian pulangnya jemput Aunty-nya Alya pulang kerja.
Tidak jauh dari rumah Wakil Bupati Tanggamus, Bapak Samsul Hadi, setelah simpang depan MI Mathla’ul Anwar, ternyata kendaraan sudah ramai banget.
Pengunjung sudah ramai sekali berdatangan. Wah, benar-benar jauh di luar perkiraan saya.
Saya pikir, acara Tanggamus Expo 2017 tidak akan seramai ini, apalagi cuacanya habis hujan.
Eh, ternyata, sempat terjebak macet sebentar juga sebelum sampai ke tempat parkir.
Bahkan, menurut Ketua Panitia Pelaksana Tanggamus Expo 2017, Plt Sekda Tanggamus, Andi Wijaya, ST., MM., hingga Malam Minggu pas kita dateng itu, jumlah pengunjung Tanggamus Expo 2017 lebih dari 30 ribu orang dengan nilai transaksi mencapai angka 260 juta rupiah.
Wow banget kan ๐
Setelah perjuangan yang gak terlalu melelahkan ^_^, akhirnya sampailah kami di Gapura Masuk Tanggamus Expo 2017, disambut gerimis kecil sebentar, dengan kondisi tanah becek gak karuan hahaha.
Kunjungi juga: Bukit Idaman Gisting.
Durian Runtuh bagi Warga yang Rumahnya Dekat Lapangan 17 Landsbaw
Acara Tanggamus Expo 2017 jelas memberikan rejeki tersendiri bagi warga yang rumahnya dekat dengan Lapangan Landsbaw.
Rumah-rumah warga dijadikan tempat parkir dadakan, dan tarif parkirnya pun wow banget buat saya. 5 ribu rupiah per motor. Padahal tarif normalnya kan 1.500-2000 per motor. Entah untuk parkir mobil, disuruh bayar berapa ๐
Malam itu, saat saya sama Alya dateng ke acara Tanggamus Expo ini, tempat parkir penuh sesak, sampai agak susah juga mau nyari tempat parkir.
Adanya event tahunan di Pekon Landbaw, membawa rejeki tersendiri bagi mereka-mereka yang tinggal di dekat lapangan. Tinggal modal tanah pekarangan, dan peluit, ratusan ribu rupiah pun bisa dikantongi per harinya.
Tahun depan, minta supaya deket rumah kalian aja yang dijadikan tuan rumah Tanggamus Expo ya biar dapat durian runtuh juga hehehe.
Kunjungi juga: Taman Pemandian Way Bekhak.
Ada Apa Saja Sih di Tanggamus Expo 2017?
Ada lautan lumpur……, hehehe.
Kesan pertama saat mau masuk ke Tanggamus Expo 2017 ini adalah enggan.
Iya, enggan mau masuk, karena sudah melihat kondisi tanah yang begitu becek, rerumputan yang biasanya menutupi lapangan pun gak kelihatan lagi.
Kondisinya persis seperti saat dulu saya dateng ke pasar malam di lapangan Purwodadi Gisting, becek seperti ini juga. Tapi yang ini lebih parah beceknya.
Saya pakai sandal jepit, jadinya tambah licin.
“Alya, kita pulang aja yah, becek banget nih. Papa gak bisa jalan, licin”, saya goda Alya biar mau pulang.
“Gak mau, mau naik itu pa”, jawab Alya sambil menunjuk kincir, arena permainan yang biasa ada di pasar malam.
Setelah mencoba usaha penghabisan, menggoda Alya biar mau pulang, ternyata gagal juga.
Akhirnya dengan menggulung celana sampai ke lutut, saya gendong Alya, menembus beceknya lapangan yang penuh dengan lumpur.
Duh, sengsara sekali, sendal yang terasa berat, serasa mau copot terbenam ke dalam lumpur, licin, berat juga menggendong Alya yang sudah berumur 4 tahun lebih, sambil berjaga-jaga juga takut dompet dan HP kecopetan.
Waspada saja.
Suer, gak enak banget dateng ke acara Tanggamus Expo dalam kondisi seperti ini. Judulnya, kita orang salah waktu nih. Harusnya jangan datang ke lokasi ini saat habis hujan, apalagi di malam hari.
Kunjungi juga: Pantai Karang Bolong.
Anjungan
Padahal, acara Tanggamus Expo 2017 ini sebenarnya acara yang kece banget.
Di acara Tanggamus Expo 2017 yang berlangsung selama 4 hari ini, mulai dari hari Kamis 16 Maret 2017 sampai Minggu 19 Maret 2017, kita sebenarnya bisa mengambil pelajaran banyak hal dari stand-stand yang ada di Tanggamus Expo.
Jumlah peserta Tanggamus Expo 2017 sendiri disebut ada 73 Stand, dengan rincian Dinas, Badan, Kantor, Instansi sebanyak 39 Stand, Kecamatan sebanyak 20 Stand, dan BUMN/BUMD serta Swasta sebanyak 14 Stand.
Masing-masing Stand memamerkan produk-produk mereka.
Kalau mau yang tanya-tanya seputar pembuatan E-KTP bisa datang ke Stand Disdukcapil, tanya-tanya seputar hidroponik dan pertanian, bisa datang ke Stand Dinas Pertanian dan juga Dinas Ketahanan Pangan, dan aneka macam kekhasan stand lainnya.
Mahasiswa IBI Darmajaya juga turut menampilkan hasil penelitiannya di Stand Balitbangda Tanggamus, dengan pameran utamanya berupa alat rumah pintar dan sistem ketersediaan area parkir.
Alat rumah pintar ini merupakan sistem yang membantu memudahkan pemilik rumah seperti kita untuk menghidupkan atau mematikan peralatan listrik di rumah melalui smartphone.
Wow, keren banget dong tentunya.
Dengan alat ini kita bisa menghidupkan atau mematikan lampu, televisi, kipas angin, menguci pintu cukup melalui aplikasi ini dengan akses wifi atau sms.
Kunjungi juga: Pantai Terbaya.
Panggung hiburan
Selanjutnya, di panggung utama, ramai sekali pengunjung, baik yang duduk maupun berdiri, menikmati hiburan musik dari Tribrata Band, sebuah band milik Kepolisian Tanggamus (kalau gak salah, mohon dikoreksi jika salah).
Melihat begitu banyaknya stand yang ada di Tanggamus Expo 2017, saya pengin banget berhenti di tiap-tiap stand untuk ngobrol-ngobrol bareng mereka, mencuri ilmu dan pengetahuan.
Sayangnya, mau jalan saja susah, ditambah lagi rengekan Alya yang minta naik ke permainan kincir.
Kunjungi juga: Air Terjun Way Lalaan.
Stand Dekranasda
Dengan berat hati, saya turunkan Alya dulu di Stand Dekranasda Kabupaten Tanggamus, lalu saya lepaskan sandal di sini, dan jalan kaki nyeker sambil menggendong Alya menuju kincir yang Alya minta.
Wahana pasar malam
Beli tiket 8 ribu rupiah per orang, naiklah saya dan Alya ke kincir, dan baru muter sekitar dua putaran, Alya ketakutan, minta turun.
Huah, dasar sok.
Sudah saya bilangin, gak bakalan berani naik kincir, ngeyel juga. Begitu naik, ketakutan pas di atas.
Saya peluk Alya sampai turun di bawah dan bilang sama penjaga kincirnya,”Om, mau turun om”, dan akhirnya diturunkanlah kita.
Setelah itu, Alya gak minta mainan lagi, kapok kali hehehe.
Karena capek gendong Alya terus, saya bawa Alya duduk di kursi dekat dengan mobil Indomaret, lalu beli es krim buat Alya.
Gak lama dari itu, eh, penyakit Alya kumat, minta pipis. Ah, gak ada toilet. Jalan becek. Mau pipis di mana coba. Akhirnya saya suruh saja buat tahan sampai di rumah.
Begitu es krim habis, langsung saya gendong lagi, untuk pulang ke rumah. Aunty-nya Alya sudah nelpon juga minta dijemput.
Kunjungi juga: Rest Area Gisting.
Akhir Kata
Yah, sayang banget, cuma bisa menikmati jalanan berlumpur, belum bisa keliling-keliling stand di Tanggamus Expo 2017.
Mudah-mudahan Tanggamus Expo mendatang, bisa mengeksplore lebih lanjut, dan mudah-mudahan juga tempatnya gak becek kayak tahun 2017 ini.
Ditunggu lagi event-event pariwisata lainnya ya, Pak Bupati Tanggamus hehehe. Baca juga: 60 Obyek Wisata Hits di Lampung.