jumanto.com – Air Terjun Way Lalaan merupakan tempat wisata populer di Lampung yang lokasinya dekat jalan raya utama ke Kota Agung. Fasilitas dan Wahana kian lengkap, buka dari pagi hingga sore hari, cocok untuk aktvitas bermain air dengan harga tiket masuk murah.
Air Terjun Way Lalaan Cocok Banget Buat Wisata Keluarga.
Kunjungi juga:
Air Terjun Way Lalaan Terletak di Kota Agung Timur, Tanggamus, Lampung
Air terjun di Tanggamus ini terletak di Pekon Kampung Baru, Kecamatan Kota Agung Timur, Kabupaten Tanggamus, Lampung.
Persis ada di pinggir jalan raya, bisa dijangkau dengan bus Rajabasa-Kota Agung.
Jika melihat lokasinya yang sangat dekat dengan rumah kakak ipar, seharusnya sudah berkali-kali kami mengunjungi salah satu tempat wisata di Tanggamus yang sudah cukup terkenal ini.
Namun, dengan berbagai alasan, akhirnya baru di liburan Idul Adha kali ini, saya bisa mengunjungi Air Terjun Way Lalaan untuk kedua kalinya.
Terakhir kali berkunjung ke Air Terjun Way Lalaan sekitar 5 tahun yang lalu, saat belum lama bekerja di Lampung. Tak terasa, sudah cukup lama juga ya.
Air Terjun Way Lalaan merupakan air terjun yang paling mudah dijangkau, karena lokasinya yang berada tidak jauh dari jalan raya.
Tinggal jalan kaki sekitar 200 meter dari jalan lintas barat Sumatera, kita sudah sampai ke air terjun ini. Aksesnya pun sangat mudah, dari Bandar Lampung bisa menggunakan Bus Jurusan Rajabasa – Kota Agung dan berhenti tepat di pintu masuknya.
Pintu Masuk Air Terjun Way Lalaan sendiri persis ada di sebelah kiri jalan sebelum Pintu Masuk Kompleks Pemda Tanggamus.
Baca Juga:
Embun Pagi Indah Nian Menuju Lokasi Air Terjun Way Lalaan
Sebenarnya, kami berangkat dari Gisting tidak pagi-pagi amat, pukul 9 pagi kurang. Selepas sholat id, lalu sarapan, siap-siap, dan kemudian berangkat.
Namun, pagi itu terasa dingin benar. Malamnya habis hujan, terlihat sisa-sisa air menggenang di pinggir jalan. Mentari juga kelihatannya masih enggan menampakkan diri, tertutup awan-awan putih kehitaman.
Semakin naik, ke Gisting Atas, semakin dingin menusuk kulit. Kami jalan pelan-pelan saja.
Dari Gapura Masuk Selamat Datang Kota Agung, kabut-kabut embun terlihat menutupi bebukitan, lalu jalan terbawa angin.
Kami pun bisa menyaksikan embun-embun yang berjalan tersebut, dan betapa indahnya, sesuatu yang sudah tidak bisa kita saksikan lagi di perkotaan.
Kami berhenti sebentar, melihat indahnya kabut embun yang begitu tebal. Pemandangan laut Teluk Semaka yang biasanya bisa kami lihat dari posisi ini, kali ini terhalang oleh embun-embun perbukitan.
Kami melanjutkan perjalanan, menuju rumah kakak ipar di Pekon Tanjung Jati, Kota Agung Timur.
Rencananya, kami memang mau mengajak Faris, sepupu Alya yang sebelumnya kami ajak ke Bendungan Batutegi.
Baca juga:
Harga Tiket Masuk Air Terjun Way Lalaan
Perjalanan sekitar 20 menit, akhirnya kami sampai di rumah kakak.
Ozil, adik Faris, sudah besar. Melihat Ozil tak kuasa saya untuk tak menggendongnya.
Mas Bambang, Kakak Ipar saya, baru pulang dari kebun mencari telur semut “kroto” untuk pakan burung murai.
Kakak ipar saya ini memang hobi burung, dan punya usaha ternak burung murai juga.
Kalau anda ingin membeli burung murai, bisa pesan sama kakak ipar saya ini hehehe.
Faris, yang kami tunggu-tunggu, sedang asyik melihat sapi dipotong.
Tidak lama kemudian, pulanglah ke rumah karena Alya datang.
Tapi, tidak lama kemudian, kembali kabur, melihat sapi potong. Lama tidak pulang-pulang.
Pukul setengah sebelas siang, Faris akhirnya dijemput untuk pulang, kemudian kami pun berangkat ke Air Terjun Way Lalaan.
Kami sebenarnya ditawari tiket masuk gratis ke Air Terjun Way Lalaan.
Istri kakak ipar punya saudara di dekat Air Terjun Way Lalaan.
Kalau mau, tinggal masuk saja, lalu motor di titip di rumahnya, dan masuk ke air terjun pun gratis.
Namun, kami tetap memilih lewat jalur pintu masuk saja, dan membayar tiket masuk sebesar Rp5.000,- per orang. Lalu parkir motor Rp5.000,-.
Update Biaya HTM Curug Way Lalaan
- Biaya masuk per orang: 10 ribu rupiah.
- Parkir mobil: 15 ribu.
- Parkir motor: 5 ribu
Kunjungi juga:
Siapkan Fisik Saat Liburan Ke Air Terjun Way Lalaan
Sekitar 1 km dari rumah kakak ipar, di situlah Air Terjun Way Lalaan berada.
Jadi cuma perjalanan paling 5 menit, kami pun sudah sampai.
Setelah memarkir motor, kami kemudian harus menuruni tangga, yang konon jumlahnya ada 130.
Saya sendiri tidak menghitungnya, kurang kerjaan kali ya.
Kalau untuk turun sih cepat sekali, sama sekali tidak capek.
Tapi pas naiknya baru kerasa benar.
Ngos ngosan hahaha.
Tapi gak setinggi Curug Cimahi Bandung.
Kami datang berenam: saya, mama, Alya, Faris, Mamanya Tika, dan Tika.
Mamanya Tika itu adiknya Mba Sumi, dan Mba Sumi adalah istri kakak ipar saya.
Kunjungi juga:
Gambar Pemandangan Air Terjun Way Lalaan Tanggamus Lampung
Pemandangan dari atas cukup indah, terlihat pemandangan sawah yang membentang dan sebuah kolam ikan.
Memandang jauh lagi, pemandangan perbukitan terlihat panjang berwarna hijau.
Tidak berlama-lama memandang sekitar, begitu melihat air terjun, saya, Alya dan Faris pun langsung beraksi.
Kami langsung jalan menuju keramaian orang yang sedang mandi di air terjun Way Lalaan.
Begitu kaki pertama kali menginjak ke air, terasa langsung nyes.
Naik tambah ke atas tambah nyes.
Padahal matahari sedang terik-teriknya, tapi air terjun ini tidak terpengaruh dengan panas matahari.
Kuncinya justru harus nyemplung seluruh badan.
Setelah badan semuanya masuk ke air, termasuk kepala, justru tidak terasa dingin lagi.
Yang ada malah rasa segar.
Oiya, mandi di Air Terjun Way Lalaan ini harus hati-hati, sebisa mungkin untuk tidak melewati tali yang telah dipasang oleh pengelola.
Kunjungi juga:
Pernah ada Korban Meninggal di Curug Way Lalaan
Untuk pengunjung yang tidak bisa renang juga dilarang mandi di air terjun ini.
Air Terjun Way Lalaan juga cukup dalam.
Apalagi setelah lewat dari tali pembatas, bagian di bawah air terjun di mana air tepat jatuh di situ.
Di bagian itu, ada pusaran yang menyeret ke dalam, dan telah menelan beberapa korban.
Oleh karena itu dihimbau agar tidak renang di daerah itu karena cukup berbahaya dan airnya dalam.
Mandilah di sepanjang tali yang dipasang oleh pengelola, yang merupakan batas aman.
Setelah mandi di sekitaran air terjun, kami pun bermain air di sungai yang mengalir di bawahnya.
Batu-batuannya indah untuk dilihat, dan juga enak untuk tempat mandi bersama anak-anak.
Spot Foto Curug Way Lalaan
Tempat ini juga banyak dijadikan tempat foto-foto bagi anak-anak muda, baik foto prewedding, foto selfie, maupun foto bareng pasangannya.
Dengan bebatuan besar di lokasi wisata.
Tempatnya memang bagus buat foto-foto.
Bisa dicoba tuh kalau mau prewedding di sin.
Setelah kedinginan, Alya dan Faris pun mentas, sedangkan saya kembali bermain air di lokasi yang lebih dalam.
Pengunjung makin siang makin banyak dan makin banyak pula yang mandi di sekitar air terjun.
Warung Makananan Ada di Sini
Lama bermain air dingin, ternyata lapar juga.
Saya pun menyusul rombongan yang sedang makan popmie, lalu saya ikut memesan juga.
Rasanya enak sekali, dingin-dingin makan popmie anget, hmmm.
Nikmat mana lagi yang kamu dustakan?
Untuk memesan makanan, tinggal pesan saja sama orang yang jualan di sini.
Jadi, gak bawa makanan dari rumah juga gak khawatir.
Malah lebih bagus, membantu perekonomian warga setempat.
Fasilitas Curug Way Lalaan
Di Way Lalaan ini ada pondokan yang bisa dinikmati secara gratis, bahkan saya lihat ada yang tertidur juga di pondokan ini.
Tempat wisata dilengkapi juga dengan tempat bilas, mushola dan parkir.
Way Lalaan memang cocok dijadikan tempat wisata keluarga.
Tempatnya yang lapang, dekat dengan jalan raya, tanjakan dan turunannya tidak curam.
Jalannya sudah bagus, tidak licin, dan mudah dijangkau.
Anak kecil sampai orang dewasa dapat berkunjung ke sini.
Setelah kenyang, saya kemudian nyebur lagi ke air terjun sekitar 5 menit.
Merasa sudah cukup kedinginan, akhirnya saya ganti baju di kamar mandi, sambil membilas badan, dan kemudian kami pun memutuskan pulang.
Mitos di Curug Way Lalaan
Pohon Cinta
Sebelum pulang, mama, Alya, dan Faris minta foto dulu di Pohon Cinta.
Masyarakat setempat menyebutnya dengan pohon kerincing.
Kenapa dinamakan pohon cinta?
Konon katanya, jika ada sepasang kekasih yang mengucap janji sehidup-semati di bawah pohon ini, maka hubungan cinta mereka akan langgeng sampai mati memisahkan mereka.
Tentu ini hanya mitos, yang kebenarannya belum terbukti.
Mitos Air Mata Bidadari
Di sekitaran air terjun, ada air yang keluar dari celah-celah bebatuan dinding curug.
Menurut mitos, ini adalah air mata bidadari.
Dari cerita yang berkembang, jika kamu mandi atau basuh muka dengan air ini, maka bakalan tambah ganteng, cantik, dan awet muda.
Mitos Batu Bertapa
Di Way Lalaan, terdapat sebuah batu besar yang menyerupai tempat duduk untuk bertapa.
Konon, di jaman dulu, batu ini memang digunakan untuk bertapa.
Sejarah Air Terjun Way Lalaan
Air terjun di Tanggamus ini sudah dikenal sejak tahun 1937.
Yaitu di masa pemerintahan Hindia Belanda.
Tangga yang terbuat dari semen, menuju lokasi curug, itu adalah peninggalan Belanda.
Air terjun ini kini telah dikelola oleh Dinas Pariwisata Tanggamus.
Way Lalaan sendiri berasal dari kata Way yang artinya sungai dan Lala yang artinya pedas.
Air Terjun Way Lalaan 2
Curug Way Lalaan ini memiliki 2 dua air terjun.
Air Terjun Way Lalaan 1 adalah curug yang biasa kami kunjungi.
Yang paling mudah dijangkau.
Sedangkan Curug Way Lalaan 2, terletak di bawah.
Biasanya butuh guide kalau mau ke sini.
Kalau belum pernah, bisa nyasar.
Butuh perjuangan lebih.
Tertarik mencoba?
Kunjungi juga:
Akhirnya
Setelah puas foto-foto, saya ambil motor dan membayar parkir, kemudian kami pun pulang ke rumah. Selamat Jalan Air Terjun Way Lalaan, mudah-mudahan ke depannya makin banyak fasilitasnya, bisa dilengkapi dengan area permainan anak. Kunjungi juga: Rest Area Gisting.