jumanto.com – Apa sih keutamaan menikah muda dalam Islam? Menikah ternyata memilihi berbagai macam fadhillah, hikmah, dan tentunya akan mendatangkan pahala. Bahkan, ibadahnya orang yang sudah menikah dengan yang masih bujangan pun pahalanya beda. Manfaat pernikahan pun ternyata luar biasa, dan pada kesempatan kali ini akan saya tuliskan penjelasan dari Gus Yusuf saat mengisi acara di Radio Fast FM.
Salah satu syariat Islam yang menjadi sunnah Rasul adalah menikah, dan ini merupakan hal yang dicintai oleh rasul.
Namun, terkadang ada orang yang ragu saat mau menikah, dengan berbagai alasan, salah satunya ada seorang lelaki yang bertanya kepada Gus Yusuf mengenai pernikahan, sebut saja namanya si M.
Baca juga: Doa Minta Keturunan Anak Shalih.
Belum Mengenal Manfaat dan Hikmah Pernikahan
Kisah tentang Pemuda yang Hobi Jomblo, Sulit Berkomitmen, Ingin Terus Mbujang.
Ada sebuah pertanyaan menarik dari lelaki yang bernama M ini, terkait dengan fadhilah, hikmah, dan manfaat pernikahan.
Si M ini mengaku sebagai orang yang suka dan menikmati kejombloannya.
Sampai saat ini, ia masih enggan untuk menikah.
Jika tidak karena usianya yang menginjak kepala tiga, rasa-rasanya ia ingin tetap membujang, melajang, tidak menikah, karena tidak ingin dikejar-kejar kewajiban untuk memberikan nafkah kepada istri dan anaknya.
Ia juga merasa nyaman dengan kejombloannya karena tidak harus ngopeni orang lain, sehingga rasanya asyik menjadi bujangan saja.
Namun demikian, ia juga sadar, bahwa tidak menikah sendiri sebenarnya bukan sesuatu yang baik.
Oleh karena itu, si M pun kemudian meminta penjelasan dari Gus Yusuf mengenai pernikahan, biar ia mendapatkan semangat atau spirit untuk menikah.
Si M pengin tahu lebih lanjut mengenai hukum, hikmah, fadilah, dan manfaat pernikahan.
Hikmah, Fadhilah, Manfaat Pernikahan Penjelasan dari Gus Yusuf
Gus Yusuf pun kemudian menjawab pertanyaan dari Si M dengan penjelasan yang bakalan membuka mata kita.
Apa itu?
Yaitu bahwa manfaat menikah itu bukan hanya semata-mata untuk kebutuhan biologis, tapi ada misi untuk menyenangkan hati Rasul.
Berikut ini penjelasan Gus Yusuf selengkapnya:
Bahas Pengertian Nikah, Sebelum Mengenal Manfaat Pernikahan
Definisi dalam pembahasan fiqih biasa dimulai dari definisi secara bahasa atau lughotan dan definisi secara istilah.
Menurut bahasa, pengertian nikah adalah kumpul.
Dalam terminologi Islam, secara lebih luas, pengertian nikah dapat didefinisikan sebagai salah satu bentuk akad ijab qobul yang menjadikan perantara diperbolehkannya melakukan hubungan sek*ual antar laki-laki dan perempuan.
Jadi setelah menikah, maka sudah dihalalkan bagi orang yang sudah menikah, apa yang sebelumnya diharamkan.
Hukum Nikah: tidak menikah maka tidak termasuk golongan Nabi
Nikah dalam tinjauannya hukumnya sunnah.
Dalam hadis disebutkan bahwa:
“Nikah adalah sunnahku, barang siapa membenci/tidak mengikuti sunnahku, maka tidak termasuk golonganku“.
Kata Nabi, nikah adalah salah satu perilakuku, barang siapa tiak menyukai atau membenci sunnahku maka dia tidak termasuk rombonganku.
Nah, gimana coba rasanya tidak dianggap sebagai salah satu golongan nabi.
Mau tidak dianggap sebagai golongannya Nabi Muhammad Shollalohu ‘alaihi wasallam?
Tidak menikah jika di dalam hatinya terdapat pemikiran bahwa ia tidak suka pernikahan, itu adalah pemikiran yang berbahaya.
Pemikiran tersebut bisa membuat kita tidak diakui sebagai golongannya Nabi.
Oleh karena itu, jika kalian sampai sekarang belum nikah, jangan sampai terbersit sedikit pun niat membenci pernikahan atau tidak suka dengan pernikahan.
Kalau saya sih sudah nikah hehehe.
Orang yang membenci pernikahan berarti membenci sunnah Rasul, dan dia pun tidak akan disukai oleh Rasul.
Jika kalian sudah berumur dan belum juga nikah, tanamkan dalam hati kalian, harus ada keinginan dalam hati untuk melaksanana sunnah Rasul ini.
Baca juga: doa kelancaran berbicara.
Manfaat pernikahan: juga untuk menyenangkan hati Rasul
Manusia adalah khilafah fil ardh, pemimpin di bumi.
Saat pemimpin ingin melanjutkan keberlangsungannya, maka nikah inilah solusinya, karena nikah bertujuan untuk melanggengkan keturunan.
Memangnya kalau sudah dapat keturunan untuk apa?
Kita harus berpikir panjang.
Tidak harus sampai ke akhirat, di dunia saja.
Ketika sudah sepuh atau sudah tua, siapa yang akan merawat kita, melayani kita, kalau tidak punya keturunan?
Itu baru di dunia saja, apalagi di akhirat.
Siapa yang akan mendoakan kita, memintakan ampun.
Karena waladun sholihun yad’u lah akan menjadi amal jariyah yang tidak terputus.
Yang meringankan dosa menambah pahala mengangkat derajat orang tua dari dasar neraka, karena doanya bisa terangkat sampai surganya Allah subhanahu wata’ala.
Maka nikah itu sangat penting, nikah itu ibadah.
Satu satunya ibadah yang dilakukan di surga setelah itu dilakukan di dunia, dan kembali dilakukan di surga, hanya nikah.
Nikah pertama kali dilakukan di surga, antara Adam dan Hawa.
Maka dikatakan nikah itu satu cuilan atau potongan kenikmatan yang diturunkan ke dunia.
Maka rugi jika tidak menikmati nikmat surga yang diturunkan ke dunia itu.
Tidak ada ibadah yang dimulai di surga lalu dilakukan didunia kecuali nikah.
Baca juga: doa cepat sembuh.
Nikah merupakan syariat di surga yang diturunkan ke bumi.
Di dunia ada pernikahan, ketika masuk ke surga di sana juga masih menemukan pernikahan lagi.
Berbeda dengan ibadah lainnya macam sholat, puasa, dan ibadah lain.
Di surga gak ada lagi orang sholat, gak boleh puasa di surga.
Ibadah yang masih ada di surga hanya nikah.
Terkait dengan hikmah dan manfaat menikah, jelas, kandungan ibadahnya luar biasa.
Jika tidak melakukan ibadah menikah, maka kita tidak termasuk orang yang beribadah mengikuti apa yang disediakan oleh Allah Subhanahu wata’ala.
Oleh karena itu bagi kalian yang nyaman dengan jomblo, mulai sekarang, jadwalkan pernikahan, jangan nikmati kejombloan, karena akan mengurangi sisi kemanusian, qudrat sebagai manusia, kita dilahirkan di muka bumi berpasang-pasangan.
Rasul memerintahkan kita berbekal perkawinan, melarang kita tidak kawin.
Tidak boleh dengan alasan ibadah, sibuk malam tahajud sampai tidak sempat melayani istri, apalagi tidak nikah untuk maksiat.
Tidak nikah karena ibadah saja dilarang, apalagi tidak mau nikah karena maksiat.
Baca juga: Niat Puasa 1 Bulan Penuh.
Hikmah Pernikahan: Banyak Keturunan
Nikahilah perempuan yang kamu cintai dan mencintai kamu.
Yang punya potensi banyak anak.
Karena Rasul besok akan membanggakan ummat beliau yang banyak di hari kiamat.
Besok akan dilihat, mana Nabi yang ummatnya paling banyak.
Kalau kita banyak anak berarti menggembirakan hati Rasul.
Jangan sampai ummat Nabi Muhammad kalah dengan ummat Nabi Musa, Harun dan nabi lainnya.
Mari kita menjadi supporter Rasul, kalau anak kita sedikit kan Rasul jadi sedih.
Baca juga: doa untuk mayit perempuan.
Setelah Pernikahan: Jaga Kualitas Anak
Namun, persoalan banyak ini, tidak selesai pada soal banyak dan tidaknya, tapi kualitas juga perlu dijaga.
Maka anak perlu pendidikan agama dengan ngaji, masuk ke pondok pesantren, sehingga kualitas anak pun baik, tidak hanya kuantitas yang banyak.
Mau pilih mana, punya anak 8, 9 atau 11, tapi sholih sholihah atau punya anak 2 tapi tukang maksiat, tukang minum-minuman keras, narkoba?
Hehehe.
Sekali lagi, terkait dengan menikah, kita punya harapan di dunia dan akhirat.
Hari ini mungkin kita masih bisa hidup sendiri, tapi saat sudah berumur, kita akan butuh anak cucu, itulah hikmah di antara beberapa hikmah nikah.
Tidak semata kebutuhan biologis, tapi nikah adalah ibadah, sunnah Rasul, dan juga menggembirakan hati Rasul dengan memiliki banyak anak yang sholih sholihah.
Baca juga: Hukum Sholat Jenazah.
Akhir Kata
Materi di atas adalah hasil yang saya dapat saat mendengarkan ceramah dari Gus Yusuf, Pengasuh Pondok Pesantren API Tegal Rejo, Magelang.
Nah, itulah sekelumit penjelasan singkat dari Gus Yusuf mengenai Hikmah, Fadhilah, Manfaat Pernikahan, Ternyata Luar Biasa Banget saat saya dengarkan pengajian beliau di Radio Fast FM, mudah-mudahan bermanfaat. Baca Juga: Hukum Membuat SKTM Bodong saat Mendaftarkan Anak Sekolah.