jumanto.com – Hukum Membuat SKTM Bodong Menurut Agama. Dunia pendidikan beberapa waktu lalu sedang ramai dengan yang namanya SKTM atau Surat Keterangan Tidak Mampu bodong, yang faktanya, ternyata surat tersebut hanya dibuat agar si anak bisa masuk ke sekolah favorit yang dekat rumahnya, padahal sebenarnya si anak bukanlah berasal dari keluarga tidak mampu.
SKTM Bodong ini tentu mencederai dunia pendidikan, yang seharusnya menjadi tempat untuk memperbaiki moral anak didik.
Bagaimana Indonesia mau bebas dari korupsi, orang dunia pendidikan saja yang seharusnya mengajarkan pendidikan moral, malah mengajarkan berbohong, mengajarkan membuat SKTM palsu atau SKTM bodong, dan mengajarkan sogok menyogok untuk bisa masuk ke sekolah yang diinginkan.
Oleh karena itu, jangan heran kalau koruptor di Indonesia itu merajalela, wong dunia pendidikan saja sudah diracuni dengan perbuatan curang.
Proses pendidikan saja sudah tidak benar, apalagi hasilnya, tentunya bakalan melahirkan lulusan-lulusan sekolah yang tidak berintegritas, tidak jujur, dan bisa jadi mendidik anak menjadi calon-calon koruptor baru.
Mudah-mudahan anak-anak kita terhindar dari perbuatan tercela seperti ini.
Baca juga: Tulisan Astaghfirullah.
Hukum Membuat SKTM Bodong Menurut Agama
Malam hari ini, saya sedang menyimak pengajian yang disampaikan oleh Gus Yusuf, pengasuh Pondok Pesantren API Tegalrejo Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.
Pengajian ini sendiri sudah disiarkan di radio Fast FM beberapa hari lalu, dan saya sedang mendengarkan rekamannya.
Pada pengajian kali ini, dimulai dari pertanyaan mengenai SKTM bodong, bagaimana pendapat Gus Yusuf mengenai hal ini.
Ada Fakta yang cukup mencengangkan mengenai banyaknya SKTM Bodong pada saat PPDB atau penerimaan murit baru tingkat SMA sederajat tahun 2018.
Setidaknya, ada 78 ribuan SKTM Bodong dengan rincian SKTM bodong untuk SMK sebanyak 42.116 dan SMA ada 35.949.
Miris banget bukan dengan keberadaan SKTM bodong ini?
SKTM bodong ini digunakan oleh orang tua untuk mendaftarkan putra-putrinya ke jenjang pendidikan SMK dan SMA.
Menanggapi hal ini, mari kita sama-sama simak penjelasan dari Gus Yusuf mengenai SKTM Bodong ini.
Baca juga: Tulisan Innalillahi Yang Benar.
Penjelasan Lengkap Gus Yusuf API Tegalrejo
Isi dari penjelasan yang disampaikan oleh Gus Yusuf mengenai Hukum SKTM Bodong kurang lebih seperti yang akan saya tuliskan di bawah ini:
Mendaftarkan anak ke sekolah dengan menggunakan SKTM bodong merupakan cara masuk sekolah dengan cara-cara tidak benar.
Hal ini tentu saja menyalahi dan mengingkari makna pendidikan sesungguhnya.
Kita pengin agar anak kita belajar, tidak sekedar dapat pintar, apalagi sekedar ijazah, atau mengejar pendidikan di skolah favorit.
Tapi kita juga pengin agar anak punya integritas moral, kejuruan, menjadi anak yang sholih sholihah, serta mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
Makna dari pendidikan itu seharusnya bisa membangun akhlakul karimah pada anak yang dididik, menjadi anak akhlaknya makin bagus.
Sesuatu yang baik, harus dimulai dari yang baik. Jika ingin mendapatkan generasi anak yang berakhlak baik, maka saat mendaftarkan anak ke sekolah pun harus dengan cara yang baik.
Jika awalnya saja sudah mengingkari kebaikan dengan menggunakan SKTM bodong, melakukan pembohongan, jadinya kan kasihan anak-anaknya.
Jika proses sudah tidak baik, maka hasilnya pun akan jauh dari kebaikan.
Melihat fenomena ini, Gus Yusuf memandang bahwa anak merupakan kurban dari kenekatan orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya di sekolah favorit, yang nyari SKTM kan orang tua.
Fenomena ini juga merupakan kurban dari kebijakan pemerintah, ketika zonasi diberlakukan, banyak yang mencoba nyari celah dengan cara SKTM bodong seperti ini.
Permasalah ini tentu harus segera dicarikan jalan keluar.
Niat baik dari orang tua, anak, harus diimbangi dengan kebijakan dan fasilitasi negara dalam hal ini.
Sekali lagi, jika proses awal sudah dengan cara pembohongan, wong dia mampu pura pura gak mampu, atau mungkin dengan cara nyogok beli kursi di sekolah, awal seperti itu, hasilnya jauh dari kebaikan dan keberkahan.
Kita tentunya pengin anak kita pintar, tapi juga berakhlak bagus, maka kita harus melalui proses yang baik tanpa berbohong dengan SKTM bodong atau cara-cara curang lainnya, dan tidak menggunakan cara dengan sesuatu yang dilarang.
Mengenai stigma yang mengatakan adanya sekolah favorit dan unggulan, Gus Yusuf juga menanggapi hal ini.
Menurut Gus Yusuf, wajar, sekolah punya prestasi maka masyarakat mengejar itu, hal lumrah. Tapi kita gak cuma ingin anak sekolah favorit, akan tetapi juga pengin agar akhlak anak baik.
Al akhlaq, fauqol ilmi. Akhlak itu di atas ilmu. Jadi akhlah jauh lebih penting daripada ilmu.
Jangan sampai anak kita meninggalkan agama, meninggalkan ngaji, meninggalkan pesantrennya.
Anak mau sekolah silakan, tapi ngaji lebih utama dan jangan sampai ditinggalkan.
Kalau cuma ngejar sekolah favorit, ngapusi, tambah gak ngaji, duh merusak masa depan anak dengan cara yang tidak benar.
Nah, gimana, berbahaya banget kan menggunakan SKTM bodong ini untuk mendaftarkan anak ke sekolah?
Proses yang tidak baik pasti akan menghasilkan keluaran yang tidak baik. Catat!
Termasuk jangan sekali-kali menjadi PNS dengan cara nyogok yah hehehe.
Mudah-mudahan tulisan singkat mengenai hukum SKTM Bodong menurut agama, hasil pengajian dari Gus Yusuf ini ada manfaatnya. Baca juga: Keutamaan Isya Berjamaah.