jumanto.com – Menikmati Kuliner Lampung di Rumah Merah Pujasera Way Halim – Setelah jalan-jalan ke Taman Nasional Way Kambas, saya bersama mama dan Alya pun mencari tempat makan malam.
Sebenarnya tidak terlalu lapar, sehingga kami berniat pengin makan bakso Sony yang ada di dekat kampus UBL.
Bus Damri dari Way Kambas baru sampai di Bundaran Rajabasa pukul 7 malam lewat. Untungnya tempat penitipan motor masih buka, karena di hari Sabtu, Tempat Penitipan motor Rajawali cuma buka sampai jam 7 malam.
Nasib baik menghampiri kami, saat kami turun dari Damri, penjaga penitipan motor sedang bersih-bersih sudah siap-siap mau pulang.
Kami segera mengambil motor, membayar biaya penitipan motor 3 ribu rupiah. Setelah itu kami bergerak menuju arah Tanjung Karang, dan kami lihat penitipan motor langsung ditutup oleh si penjaga.
Tak Ada Bakso Sony, Rumah Merah Pujasera pun Jadi
Di sepanjang perjalanan pulang bus Damri Way Kambas, saya menahan pipis, gara-garanya kekenyangan makan es saat di Way Kambas. Saking hausnya karena jalan-jalan keliling Pusat Pelatihan Gajah, saya menghabiskan hampir 2 gelas es cendol.
Efeknya, perut saya kekenyangan penuh air. Gak enak banget.
Saat mau pulang, rencananya mau mampir dulu ke toilet di dekat mushola Way Kambas. Apa daya, hujan sudah keburu turun dengan deras, tidak bisa lagi pergi ke toilet. Pasrah sudah, menahan pipis sepanjang perjalanan bus.
Makanya, begitu turun dari bus, kami langsung ambil motor, dan tujuan pertama kami langsung ke pom bensin terdekat, mencari toilet umum. Hmm, lega benar saat hajat sudah tertunaikan.
Dari pom bensin, tujuan kami selanjutnya adalah Bakso Sony yang ada di samping kampus Universitas Bandar Lampung (UBL).
Sayangnya, saat sampai di sana, kami lihat warung bakso sudah tutup. Bakso sudah habis.
Untuk kedua kalinya kami berniat makan bakso di sini dan nasibnya kok ndilalah selalu sudah habis. Gak berjodoh kayaknya sama Bakso Sony yang satu ini.
Kecewa juga, sudah membayangkan nikmatnya makan bakso kenyal yang panas sepanjang jalan tadi dengan kuah bakso yang hangat, tiba-tiba saat sampai depan warung bakso, eh sudah tutup.
Untuk mengobati kekecewaan, kami melanjutkan perjalanan ke arah Jalan Sultan Agung, mencari tempat kuliner di Bandar Lampung yang belum pernah kami kunjungi.
Suasana pengunjung Rumah Merah Pujasera |
Kami jalan pelan-pelan saja di Jalan Sultan Agung, sambil melihat-lihat tempat makan yang ramai. Tidak lama kemudian, setelah melewati Yu One Milk, di sebelah kanan jalan ada sebuah pujasera bertuliskan “Rumah Merah Pujasera“.
Kami pun memutuskan untuk menyeberang, mampir ke Pujasera yang satu ini, mencoba pengalaman kuliner baru di Bandar Lampung.
Menu Makan di Rumah Merah Pujasera yang Kami Pesan
Saat kami sampai di Rumah Merah Pujasera, beberapa pengunjung sudah duduk-duduk di tempat makan outdoor.
Ada dua pilihan tempat makan di Rumah Merah Pujasera, indoor dan Outdoor. Kami sih lebih memilih yang outdoor karena susananya lebih nyaman dan enak untuk makan malam.
Setelah kami duduk, seorang penjaga pujasera datang ke meja kami, memberikan nomor meja dan daftar menu.
Menunya cukup beragam, dan harganya juga beragam. Secara keseluruhan, harganya menurut saya cukup berat di kantong :).
Mama memesan minum teh lemon seharga 15 ribu rupiah, Alya memesan Jus Strowberry seharga 18 ribu rupiah, saya memesan air mineral seharga 5 ribu rupiah.
Untuk menu makannya, karena tadi sudah tergoda bakso sony dengan kuah hangatnya yang menggoda, di Rumah Merah Pujasera ini saya sama mama pun memesan bakso landak. Kemudian untuk Alya kami pesankan dimsum.
Bakso Landak yang kami pesan dengan jus strowberry dan lemon tea |
Ternyata kami salah pesan. Bakso landak ternyata tidak berkuah. Bakso landak merupakan bakso yang dibungkus dengan mie kemudian digoreng, sehingga tampilannya seperti landak. Penyajiannya cuma bakso mie goreng tadi disajikan dengan saos. Itu doang. Tidak ada kuah. Hahahaha. Lagi-lagi kami kecewa tidak bisa menikmati bakso dengan kuah panasnya.
Harga satu porsi bakso landak di Rumah Merah Pujasera 12 ribu rupiah, satu porsi dimsum juga sama, 12 ribu rupiah.
Rasa? Hmm, untuk bakso landaknya lumayan lah. Dimsumnya juga enak. Minumnya yang menurut saya terlalu mahal.
Gimana, sudah pernah coba menikmati kuliner Lampung di Rumah Merah Pujasera? Bagi-bagi pengalaman dan cerita Anda bersama Rumah Merah Pujasera di sini yah hehehe.
Update: Tempat kuliner di Lampung ini sudah tutup, gak buka lagi.
Rumah Merah Pujasera ini terletak di Jalan Sultan Agung Way Halim, tidak terlalu jauh dari Mall Boemi Kedaton. Letaknya persis ada di samping Alfamart, dekat juga dengan Yu One Milk. Selamat menikmati kuliner di Bandar Lampung. Kunjungi juga: 10 Destinasi Wajib Kuliner Lampung.