jumanto.com – Makan Malam di Central Kuliner Lampung – Sabtu siang, 28 Agustus 2016, Mama ada acara di Garuda, acara seminar oriflame gitu. Daripada nungguin mama, saya dan Alya main saja ke Gramedia Raden Intan, dan ujung-ujungnya menguras duit, tergoda oleh buku-buku keren.
Makan Malam di Central Kuliner Gang PU Bandar Lampung |
Selepas dari Gramedia, setelah membelikan Alya buku-buku untuk belajar Bahasa Arab dan menulis latin dan huruf hijaiyah, dan mama selesai seminar, kami langsung menuju Mal Boemi Kedaton untuk menyaksikan Jelajah Seni Lampung Krakatau Festival.
Saat kami datang ke sana, pengunjung jelajah seni cukup sepi sih, cuma ada beberapa orang. Mungkin sudah mau penutupan kali ya.
Selepas sholat maghrib, kami memutuskan pulang. Sebelum pulang, rencananya kami mau makan di Central Kuliner Lampung yang ada di Gang PU, Pusat Keripik Lampung sebagai oleh-oleh Khas dari Lampung.
Pertama kali melihat Central Kuliner ini, sekitar satu minggu sebelumnya, saat beli keripik di Gang PU ini. Begitu mau pulang, ternyata di sebelah kiri jalan ada pujasera yang cukup ramai di Gang PU ini. Mungkin meniru konsepnya OOPS Pujasera di Way Halim kali ya.
Karena waktu itu sudah keburu malam, jadi kami memutuskan untuk minggu berikutnya saja datang ke sini. Dan kesampaian juga, tepat 1 minggu berikutnya, yaitu 28 Agustus 2016 kami mampir ke sini juga.
Hujan gerimis sudah menyergap kami, begitu kami keluar dari Mal Boemi Kedaton. Gerimis kecil sih, sehingga kami pun nekad saja menerobos. Sudah gitu, ternyata jalanan macet pula, kesel juga jadinya. Cuma mau marah sama siapa coba?.
Sudah dekat ke Central Kuliner, eh hujan turun dengan sangat deras. Terpaksa kami mampir di sebuah rumah, lalu numpang berteduh.
Sebenarnya kami bawa mantel hujan, cuma hujannya terlalu deras, sehingga membuat kami malas jalan.
Sekitar 10 menit kemudian, hujan pun sedikit berkurang, kami kemudian memakai mantel dan langsung menerobos hujan menuju Central Kuliner.
Rasa Masakan dan Harga Central Kuliner Lampung
Setelah sampai di parkiran, mama pun langsung lari ke Central Kuliner karena hujan gerimis masih belum berhenti.
Saya memarkir motor lalu mantel saya bawa ke dekat tempat makan, lalu saya taruh di pagar pembatas besi. Keramaian pengunjung sudah memenuhi kursi, sehingga kami harus menunggu sekitar 1 menit, begitu ada kursi kosong langsung kami tempati.
Central Kuliner di Bandar Lampung ini memang terlihat selalu ramai, mungkin karena masih baru dan tempatnya juga enak dijadikan tempat nongkrong anak muda.
Setelah duduk, kami bingung juga sih mau pesan makan apa. Banyak sekali pilihan makanannya, malah membuat kami bingung untuk memilihnya.
Akhirnya saya memesan Kwetiau Goreng dan mama memesan Ayam bakar. Kami pun harus menuggu sekitar 10 menit sampai kemudian makan yang kami pesan diantar ke meja kami.
Yang pertama-tama datang Kwetiau Goreng pesanan saya, ini dia penampakannya:
Kwetiau goreng pesanan saya |
Kwetiau goreng dilengkapi dengan kerupuk, saos sachetan, mentimun, dan juga irisan tomat. Satu porsi harganya 14 ribu rupiah.
Rasanya gimana?
Sayang banget, kwetiaw yang saya pesen rasanya terlalu asin, kebanyakan garam. Sampai mama yang nyicip pun bilang keasinan. Saya yang biasanya doyan asin pun sampai merasakan keasinen. Kwetiau goreng di Central Kuliner yang saya beli waktu itu kurang recommended. Mudah-mudahan sekarang sudah tambah enak yah setelah baca tulisan saya ^_^. Jangan asin-asin bang bikin kwetiewnya hehehe.
Tidak selang lama, ayam bakar pesanan mama pun datang.
Ayam bakar pesanan mama |
Untuk kelengkapan ayam bakarnya, sama kayak kwetiauw, ada irisan timun dan tomat, lalu disertai dengan sambal. Satu porsi ayam bakar kalau tidak salah 18 ribu atau 20 ribu.
Untuk rasa ayam bakar ini kata mama sih lumayan, bisa lah dicoba saat anda berkunjung ke Central Kuliner ini. Saya sendiri gak suka ayam jadi gak nyicip rasanya kayak apa ^_^.
Untuk minum, kami membeli air mineral di kasir.
Setelah memesan makan, Alya minta pesan es krim. Awalnya sih dikiranya ada es cincau, ternyata tidak ada. Akhirnya dibeliin es krim sama mama.
Alya pesen es krim |
Es krimnya ada 3 warna dengan rasa yang berbeda. Ada warna coklat, putih, dan merah muda. Rasanya lumayan enak, dengan tiga rasa tentunya ^_^ . Harganya 20 ribu rupiah per mangkok.
Ternyata habis juga Alya 1 mangkuk es krim ini. Hebaaaat.
Tempat Central Kuliner Lampung
Central Kuliner Lampung menurut saya asyik benar dijadikan tempat nongkrong. Tempatnya kece, keren lah. Hanya saja, saat saya berkunjung lagi hujan deras, sampai air pun mengalir di bawah kaki kami.
Sepertinya Central Kuliner kurang mengantisipasi akan datangnya hujan deras yang mengganggu kenyamanan pengunjung. Apalagi kalau mau bayar ke kasir harus hujan-hujanan, tidak ada selasar untuk lewat.
Pilihan makannnya sangat banyak, dari makanan asli Lampung, makanan Indonesia, Singapura, sampai makanan ala orang Jepang ada. Yah, namanya juga pujasera.
Bagi anda yang ingin mencoba makan di Central Kuliner, silakan datang ke Gang PU, di tengah-tengah pusat oleh-oleh khas Keripik Lampung.
Lokasinya persis ada di pinggir jalan sehingga sangat mudah ditemukan.
Selamat berkunjung ke Central Kuliner Bandar Lampung.
Update: Central Kuliner Lampung sudah tutup.