jumanto.com – innas sholata tanha ‘anil fahsyai wal munkar artinya sesungguhnya sesungguhnya shalat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar. Ini adalah potongan firman Allah yang terdapat dalam surat Al ‘Ankabut ayat 45 yang menegaskan salah satu manfaat dari shalat yaitu mampu menjaga manusia agar tidak berbuat keburukan.
Jika kita sudah rajin shalat, namun terlalu banyak maksiat yang kita lakukan, maka shalat kita tentu perlu kita pertanyakan.
Ini adalah renungan saya pribadi, dengan berbagai bacaan doa yang saya ucapkan saat shalat, seharusnya saya lebih bisa mengontrol diri agar lebih dekat kepada Allah dan merasa bahwa Allah selalu mengawasi saya saat saya berbuat baik dan berbuat buruk.
Tulisan Arab Innas Shalata Tanha ‘Anil Fahsya’i Wal Munkar
Tulisan arab innas sholata tanha anil fahsya wal munkar merupakan potongan ayat 45 dari surat Al Ankabut.
Adapun bunyi surat al ankabut ayat 45 selengkapnya sebagai berikut:
اُتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
Yang artinya kurang lebih:
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Alkitab (kitab Alquran), dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah adalah lebih besar keutamaannya (daripada ibadah-ibadah dan amal-amal ketaatan lainnya). Dan Allah mengetahui apa yang kalian kerjakan“.
Ayat ini dulu wajib saya hafalkan saat ada pelajaran agama, semasa saya masih duduk di bangku SMP.
Kalau gak hafal, murid akan disuruh untuk lari keliling lapangan sekolah.
Setelah mempelajari maknanya, isi dari ayat ini memang sangat mendalam.
Shalat bukanlah gerakan dan ucapan semata, yang dimulai dari takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.
Namun, makna shalat dalam kehidupan sehari-hari itulah yang menjadi tanda baik dan tidaknya shalat kita.
Contoh perbuatan keji dan mungkar
Perbuatan keji adalah perbuatan tidak baik yang menyebabkan dosa-dosa.
Sedangkan perbuatan munkar adalah perbuatan menentang perintah, mengingkari perintah, atau durhaka kepada Tuhan.
Beberapa contoh perbuatan keji dan munkar di antaranya:
- zina
- korupsi
- menghina
- menyebarkan berita bohong
- mengadu domba
- mencuri
- menggunjing orang lain
- menganiaya orang lain
- takabur
Alasan Shalat Dapat Mencegah Perbuatan Keji dan Mungkar
Beberapa kandungan di dalam shalat terkait innas sholata tanha ‘anil fahsyai wal munkar.
Mencegah perbuatan sombong
Di awal shalat, bersamaan dengan niat, kita mengucapkan takbir, Allahu Akbar, yang artinya Allah Maha Besar.
Jika kita mendalami dan menghayati maknanya, maka sejatinya kita tahu, bahwa kita itu sesungguhnya kecil, Allah lah Yang Maha Besar.
Segala sesuatu yang kita miliki itu semuanya dari Allah.
Jika kita kecil, tidak mampu mengadakan sesuatu kecuali karena Allah, lalu apa yang kita sombongkan.
Kenapa kita merasa besar diri, merasa takabur, merasa lebih hebat dari orang lain?
Apakah jabatan kita, kekayaan kita itu bisa menyaingi kekuasaan dan kekayaan Allah?
Apakah Allah tidak bisa mencabut semua itu dalam sekejap?
Setelah takbiratul ihram, kita pun masih mengakui, bahwa kita kecil dan Allah besar dengan mengucapkan: Allahu Akbar Kabiiran.
Mencegah perbuatan serakah
Setelah itu, kita akan membaca Walhamdulillahi katsiran. Segala puji yang banyak itu hanya milik Allah.
Di surat Al Fatihah juga kita diingatkan kembali, Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Segala puji hanya milik Allah penguasa alam semesta.
Di dalam shalat, kita senantiasa bersyukur kepada Allah, maka hendaknya di luar shalat pun kita selalu bersyukur.
Diberikan umur panjang, diberikan kesehatan, diberikan rizki, dan jangan pernah serakah dengan rizki.
Jangan iri dan dengki.
Berapa pun rizki yang kita dapat, jangan lupa berucap alhamdulillah.
Shalat, ibadah, hidup dan mati adalah milik Allah
Masih di doa iftitah, kita diajarkan untuk mengikrarkan bahwasannya semua yang kita miliki itu adalah milik Allah.
Shalat dan ibadah kita, itu hanya untuk Allah.
Hidup dan mati kita juga hendaknya kita tujukan untuk Allah.
Dengan menghayati makna ini, maka orientasi kehidupan kita adalah Allah sehingga saat akan melakukan segala sesuatu pasti ingat Allah.
Mau korupsi, ingat Allah, sehingga korupsi gak jadi.
Mau berbuat curang, ingat Allah, sehingga gak jadi berbuat curang.
Mau berbuat keji dan munkar, ingat Allah, akhirnya gak jadi.
Inna sholatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillahi rabbil ‘alamiin.
Senantiasa berbuat kasih sayang kepada sesama
Di surat Al fatihah ayat ketiga, Arrahmanirrahim, mengajarkan kepada kita, Allah senantiasa berkasih sayang kepada hambanya, baik itu muslim maupun non muslim.
Arrahman adalah kasih sayang Allah di dunia, yang diberikan kepada semua orang, entah itu agamanya apa pun, dia dikasih rizki, dan sebagainya.
Sedangkan Arrahim adalah kasih sayang Allah di akhirat nanti yang hanya diberikan kepada umat Islam.
Dalam kehidupan nyata, kita pun harus berbuat kasih sayang kepada sesama, meskipun itu tidak seiman, dalam batasan tolong menolong di bidang sosial, bukan dalam ibadah beragama.
Ibadah dulu, baru meminta
Allah mengajarkan, sebelum meminta, kita seharusnya beribadah. Menunaikan kewajiban dulu baru meminta.
Makanya, bunyi ayatnya, Iyyaka na’budu, baru iyyaka nasta’in.
Hanya kepadaMu kami menyembah, baru hanya kepadaMu kami meminta pertolongan.
Di kehidupan sehari-hari pun demikian, hendaknya kita melaksanakan kewajiban dulu, baru meminta upah.
Dan masih banyak sekali kandungan makna di dalam shalat, itu baru beberapa hal yang kita ambil hikmahknya dari sebagian takbiratul ihram, doa iftitah, dan al fatihah.
Intinya, seandainya kita merenungi apa yang kita baca, semua yang kita baca dalam shalat itu mengandung pesan untuk berbuat kebaikan dan mencegah perbuatan keji dan munkar.
Itulah mengapa, orang yang shalatnya khusyu’ dan menghayati yang dia baca, akan terbawa ke dalam kehidupan nyata.
Kesimpulan
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan munkar bukanlah teori semata, namun itu adalah janji Allah di Al Quran yang sudah pasti kebenarannya.
Dengan menghayati shalat kita, maka makna itu dapat kita terapkan di kehidupan nyata.
Demikian penjelasan tulisan arab innas sholata tanha ‘anil fahsya wal munkar beserta arti dan maknanya. Baca juga: Tulisan Arab Astaghfirullah.