jumanto.com – STAN, yang dulu singkatan dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, kini sudah berubah nama menjadi Politeknik Keuangan Negara STAN, disingkat PKN STAN. Meskipun sudah ganti nama jadi PKN STAN, saya tetap lebih mudah buat menyebutnya dengan STAN, tanpa ada kata PKN di depannya. Kuota STAN tiap tahunnya tidak sama, selalu berubah.
Kepanjangan STAN yang dulunya adalah Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, sekarang jadi tidak ada kepanjangannya. Cukup PKN saja yang merupakan singkatan, sedangkan STAN adalah nama bukan singkatan lagi.
Berubahnya nama STAN menjadi PKN STAN memang gak cuma merubah nama, tapi mengubah banyak hal, dari status dosen, status kampus, manajemen kampus, sampai dengan nama jurusan dan program studi yang ada di STAN.
Yang jelas, jurusan di STAN baik laki laki maupun perempuan tidak akan jauh berubah, karena sudah diatur di dalam Peraturan Menteri Keuangan tersendiri.
Saat kuliah di STAN dulu, jurusan di STAN dikenal dengan istilah spesialisasi, dan spesialisasi saya adalah Kebendaharaaan Negara.
Pertimbangan saya saat itu kenapa kuliah di STAN salah satunya adalah karena gambaran saya saat itu, gaji lulusan STAN bisa lebih besar dibandingkan PNS lainnya.
Baca:
Selain alasan gaji lulusan STAN yang menggiurkan, pertimbangan lainnya juga tentu saja karena biaya kuliah di STAN gratis sehingga bisa membantu meringankan beban orang tua.
Saya gak perlu pikir 2 kali untuk masuk STAN.
Panduan memilih jurusan di STAN tidak seribet memilih jurusan di kampus lain macam UI, ITB, UGM, IPB.
Sistem penerimaan mahasiswa baru STAN tidak mengenal istilah passing grade per jurusan, tapi mengenal kuota mahasiswa keseluruhan.
Kalau STAN butuh 5.000 mahasiswa, maka yang diterima adalah 5.000 dengan nilai ujian dan tes terbaik, tidak melihat jurusan yang dipilih.
Setelah diterima di STAN, barulah dialokasikan sesuai dengan jurusan STAN yang dipilih sesuai dengan kuota masing-masing jurusan.
Untuk calon mahasiswa perempuan, perhatikan jurusan STAN untuk perempuan, karena ada jurusan yang tidak menerima perempuan, yaitu Bea Cukai.
Baca juga:
Memangnya Berapa Lama Kuliah di STAN Sih?
foto pengalaman kuliah di stan |
PKN STAN sendiri menerima mahasiswa dengan jenjang pendidikan dari D1 atau Diploma 1, D3 atau Diploma 3, dan D IV atau Diploma 4.
Saat ini, setahu saya belum ada jenjang S2 di STAN, dan sesuai PMK, sebenarnya dimungkinkan untuk membuat program pascasarjana di STAN.
Salah satu lokasi kampus STAN yaitu di Bintaro, menyelenggarakan pendidikan paling lengkap dari D1, D3, dan D4.
Masing-masing jenjang pendidikan nanti dibagi per jurusan dan memiliki mata kuliah yang berbeda-beda, meskipun rasanya semua mahasiswa STAN dari semua jurusan pasti dapat mata kuliah akuntansi.
Mata kuliah D3 Pajak STAN pasti berbeda dengan mata kuliah D3 Akuntansi, kecuali akuntansi dasar.
Meskipun mata kuliah beda, tapi soal waktu atau lama kuliah di STAN, standarnya sama untuk semua jenjang pendidikan.
- Untuk D1, lama kuliah di STAN harus selesai 1 tahun.
- Mahasiswa D3 harus selesai 3 tahun, jika tidak maka kena DO atau Drop Out.
Sistem SKS yang berlaku di STAN memang sistem paket, jadi semua mahasiswa mengambil mata kuliah yang sama dengan SKS yang sama untuk jurusan yang sama.
Baca juga:
Kuliah bareng-bareng, masuk bareng-bareng, lulus juga bareng-bareng.
Lama kuliah di STAN harus 1 tahun tidak boleh lebih untuk D1, harus 3 tahun tidak boleh lebih untuk D3, dan untuk D4 mungkin 4 tahun.
Baca juga:
Jaman saya, untuk masuk D4 harus lulus D3 dulu dan kerja 2 tahun, tapi setahu saya sekarang ini calon mahasiswa sudah langsung bisa memilih D4 STAN.
Untuk ketentuan uang saku STAN sendiri, sampai saat ini saya kurang mengikuti perkembangannya.
Saat kuliah dulu sih, saya dapat uang saku di 2 semester terakhir, dengan besaran 40 ribu rupiah per bulan.
Nah, setelah lulus STAN nanti, jangan lupa untuk melanjutkan kuliah.
Untuk lulusan D1 STAN yang mau lanjut S1, ajukan ijin belajar.
- Baca juga: Biaya Kuliah STAN.
Sementara kalau mau masuk D3 STAN, ikuti lagi tes masuk STAN.
Nah, itu saja sharing pengalaman mengenai Berapa Lama Kuliah di STAN. Baca juga: Pilih STAN, UI, atau ITB?