Jumanto.Com – Siapa sih yang gak kenal Tempat Wisata Tangkuban Perahu? Dengan segala cerita singkat, sejarah, misteri, dongeng, asal-usul, dan berbagai kisah yang menyertainya, saya yakin masyarakat Indonesia pasti sudah pernah mendengar nama Gunung Tangkuban Perahu. Namun, untuk berkunjung langsung melihat kondisi Tangkuban Perahu, saya yakin gak semua orang pernah menyaksikannya.
Alhamdulillah, berkat rejeki yang Allah kasih sama keluarga kami, kami bisa jalan-jalan ke Bandung, mengunjungi berbagai tempat wisata yang ada di sana, termasuk Wisata Tangkuban Perahu Bandung,ย sekalian mudik nengokin orang tua.
Liburan di Bandung ternyata asyik juga, banyak tempat wisata keren dan cakep-cakep, apalagi wisata alamnya di daerah Lembang, Parongpong, Dago, dan Ciwidey, recommended banget deh buat dikunjungi.
Liburan di Bandung gak kalah seru dengan liburan di Jogja, cuma mahal-mahal saja kalau liburan di Bandung ๐
Kunjungi juga: Dusun Bambu Lembang.
Rute Jalan Menuju Tempat Wisata Tangkuban Perahu Lembang Bandung
Saat mau keluar dari Grafika Cikole Lembang, hujan turun dengan derasnya. Sudah gitu, Alya sudah pipis sedikit di celana (ngompol sedikit).
Karena gak bawa pakaian ganti buat Alya, akhirnya kami membeli celana dalam dan celana buat Alya di toko-toko souvenir yang ada di depan Grafika Cikole.
Saat hujan mulai reda, kami kemudian menuju tempat parkir, mengambil kendaraan, bayar parkir (kalau gak salah 3 ribu rupiah), dan melanjutkan perjalanan menuju Wisata Tangkuban Perahu Subang.
Jarak Grafika Cikole dengan Wisata Tangkuban Perahu cukup dekat.
Setelah melewati Jayagiri, gak selang lama, sampailah kami di pintu gerbang masuk Gunung Tangkuban Perahu Bandung.
Hujan sudah mulai reda saat kami sampai di Gerbang Masuk Tangkuban Perahu, sementara matahari sudah mulai menampakkan sinarnya, alangkah bahagianya ๐
Kunjungu juga: Floating Market Lembang.
Membeli Tiket Masuk Gunung Tangkuban Perahu
Setelah sampai di Gerbang Masuk lalu sampai di tempat penjualan tiket, kami dikasih dua lembar tiket plus tiket masuk untuk motor.
Karena kami berkunjung di hari kerja/weekday, harga tiket masuk Wisata Tangkuban Perahu sebagai berikut:
- biaya tiket masuk Tangkuban Perahu per orang: 20 k, total 40 k (Alya gak dikenakan tiket masuk).
- tiket kendaraan roda dua: 12 k.
- Total yang harus kami bayar di loket tiket masuk: 52 k.
- Saat sampai di Gunung Tangkuban Perahu, ternyata parkir motor mesti bayar lagi: 5 k. Lalu tiket kendaraan roda dua sebesar 12 k itu untuk apa kalau parkir motor harus bayar lagi?
Sedangkan biaya tiket masuk Tangkuban Perahu di hari libur:
- wisatawan domestik: 30 k per orang (20 k di hari weekday)
- wisatawan asing: 300 k per orang (200 k di hari weekday)
- kendaraan roda empat/mobil: 35 k (25 k di hari weekday)
- kendaraan roda 6/bus: 150 k (110 k di hari weekday)
- sepeda: 10 k (7 k di hari weekday)
- kendaraan roda dua/motor: 17 k.
Baca Selengkapnya: Harga Tiket Masuk Tangkuban Perahu Terbaru.
No Telepon dan Kontak
Info selengkanya mengenai Wisata Tangkuban Perahu bisa menghubungi No Telepon dan kontak:
- Kontak Call Center: 082120052011
- Nomor Telp/fax : (022) 82780654/82780653
- Email Wisata Tangkuban Perahu: twa.tangkubanparahu.grpp@gmail.com
Alamat dan Lokasi Gunung Tangkuban Perahu
Gunung Tangkuban Perahu terletak di Jalan Raya Tangkuban Perahu, Lembang, Ciater, Subang, Jawa Barat, Indonesia.
Secara lokasi, Wisata Tangkuban Perahu sebenarnya berada di daerah Subang dan Bandung Barat.
Namun, orang lebih mengenalnya sebagai Wisata Tangkuban Perahu Bandung, meskipun sebenarnya salah.
Lokasi Wisata Tangkuban Perahu berjarak kurang lebih 9 km dari Terminal Wisata Grafika Cikole Lembang Bandung.
Dari Grafika Cikole tinggal lurus saja mengikuti Jalan Raya melewati Jayagiri hingga sampai ke gerbang masuk Tempat Wisata Gunung Tangkuban Perahu Subang.
Dari Grafika Cikole, kalian bisa melihat rute menuju Wisata Tangkuban Perahu berikut:
Wisata Tangkuban Perahu sangat mudah buat ditemukan, gak bakal kesulitan untuk menemukan lokasinya.
Tangkuban Perahu atau Tangkuban Parahu?
Entah mana yang benar, Tangkuban Perahu atau Tangkuban Parahu.
Yang jelas, dua-duanya tertulis di lokasi Wisata.
Mungkin orang Sunda bilangnya Tangkuban Parahu kali ya, sementara orang Indonesia umumnya mengucapkan Tangkuban Perahu.
Kunjungi juga: Dusun Bambu Bandung.
Sejarah Tangkuban Perahu muncul dari dongeng, misteri, dan cerita rakyat
Dari duduk di bangku SD, saya sudah sering mendengar legenda Gunung Tangkuban Perahu ini. Keberadan Tangkuban Perahu pun menimbulkan banyak versi cerita di kalangan orang Sunda sendiri.
Sejarah asal usul Tangkuban Perahu kerap dikaitkan dengan cerita rakyat antara Dayang Sumbi dengan Sangkuriang.
Untuk membahas Sejarah Tangkuban Perahu rasanya harus dituliskan dalam artikel tersendiri ๐
Oh ya, Gunung Tangkuban Perahu ini juga katanya pernah meletus, mudah-mudahan saat kalian berkunjung nanti gak ada letusan lagi.
Kunjungi juga: Gambar Cantik Tangkuban Perahu.
Tempat Wisata di Sekitar Tangkuban Perahu
Beberapa tempat wisata dekat Tangkuban Perahu di antaranya ada:
- Terminal Wisata Grafika Cikole Lembang.
- Kebun Teh Ciater.
- Pemandian Air Panas Ciater.
- Jayagiri Resort.
Kunjungi juga: Kampung Daun Bandung.
Menikmati Fasilitas Wisata Yang Ada di Kompleks Tangkuban Parahu Bandung
Setelah membeli tiket masuk di loket, kami melanjutkan perjalanan menuju Gunung Tangkuban Perahu Subang.
Sempat nanya, masih jauh gak jarak dari loket tiket ke kawahnya, si penjaga tiket bilang jaraknya sekitar 4 km.
Lumayan jauh juga. Kalau gak bawa kendaraan pribadi agak susah juga nih. Entah ada ojek atau gak dari loket tiket.
Kalau angkutan umum dari Bandung menuju Gerbang Wisata Tangkuban Perahu sih ada, tapi dari Gerbang sampai ke kawahnya itu yang saya gak tahu.
Untuk sampai ke Gerbang Wisata Tangkuban Perahu, kita bisa naik bus jurusan Bandung – Indramayu.
Kalau mau ke Grafika Cikole mah enak banget, turun dari bus langsung sampai depan pintu masuk. Kalau ke Tangkuban Perahu ini harus nyari ojek lagi.
Jalanan menanjak menuju Kawah Tangkuban Perahu
Untuk menuju kawah wisata Tangkuban Parahu, kami mesti menempuh jarak sekitar 4 km dari loket tiket masuk, dengan jalan menanjak, meskipun gak terlalu tajam.
Sepanjang jalan kerasa bener dinginnya, pohon-pohon tinggi menjulang, terasa adem banget, seperti saat melewat jalan pas mau ke tempat wisata Baturaden, Purwokerto, Banyumas.
Kalau gak hujan, mungkin kerasa bener segernya melewati jalanan seperti ini. Tapi karena habis hujan-hujanan, rasanya dingin banget.
Untuk bis dan kendaraan besar lain, biasanya mereka gak sampai ke kawah. Ada tempat pemberhentian khusus.
Dari situ baru para penumpang naik kendaraan umum menuju kawah.
Karena kami pakai motor, kami langsung berkendara menuju lokasi untuk melihat kawah yang paling besar di tempat Wisata Tangkuban Perahu.
Sempat bingung mau parkir di mana, akhirnya ketemu juga lokasi parkirnya.
Berkeliling pinggiran spot untuk melihat kawah Gunung Tangkuban Perahu.
Selepas dari Grafika Cikole sampai tempat parkir Gunung Tangkuban Parahu, Alya tidur. Sampai motor sudah saya parkir pun masih tidur.
Akhirnya saya gendong, lalu kami duduk-duduk di depan warung penjual oleh-oleh, menunggu Alya bangun dari tidur lelapnya, sekalian menunggu gerimis mereda.
Mungkin kecapekan setelah keliling memutari kawasan wisata Grafika Cikole Lembang, sehingga di Tangkuban Parahu tetap tidur pulas.
Selang kurang lebih setengah jam kemudian, Alya kami bangunkan. Gerimis sudah mereda. Kalau gak kami bangunkan, takutnya sampai sore kami gak sempat jalan-jalan dan keburu hujan lagi.
Begitu bangun, Alya langsung semangat buat jalan-jalan mengelilingi kawasan wisata Tangkuban Perahu.
Ada kuda yang bisa dinaiki.
Ada penjual makanan yang keliling menjajakan makanannya.
Ada penjual yang menjual topi bulu-bulu buat dipakai biar hangat.
Ada yang jual belerang dan obat-obatan dari bahan herbal.
Sore itu pengunjung cukup ramai. Gak cuma pengunjung lokal, pengunjung dari Korea pun kami lihat banyak yang berseliweran.
Rasa-rasanya orang Korea atau wisatawan dari Timur memang suka tempat wisata gunung seperti ini, dibandingkan jalan-jalan ke pantai.
Kawasan Wisata Tangkuban Perahu yang menakjubkan
Melihat Tangkuban Perahu dari atas memang keren banget. Benar-benar menggambarkan betapa kuasanya Allah Sang Pencipta, menciptakan kawasan yang begitu amazing.
Tapi kalau ngelihat ke bawah, agak ngeri-ngeri sedap juga, takut jatuh, menggelinding, menuju pusat kawah yang kelihatannya panas, mengeluarkan asap,ย entah asap panas atau asap belerang saja.
Saat jalan-jalan ke Wisata Tangkuban Perahu, mesti hati-hati banget, jangan sampai naik pagar pembatas, dan jaga betul kalau bawa anak kecil.
Setelah setengah jalan, Alya kebelet pipis. Kami pun segera mencari toilet, lalu makan gorengan dan jajanan yang ada di warung.
Selepas itu, jalan sebentar, kemudian pulang karena pengunjung sudah ramai yang pulang dan pedagang pun banyak yang mulai tutup.
Kunjungi juga: Taman Balaikota Bandung.
Foto-foto Tangkuban Parahu Bandung/Subang
Berikut ini beberapa dokumentasi foto-foto dan gambar wisata Tangkuban Parahu Subang yang sempat kami ambil.
Gambarnya gak bagus-bagus amat, maklum bukan fotografer, asal foto aja hehehe.
So, kapan mau berkunjung ke Wisata Tangkuban Perahu Bandung/Subang? Baca juga: Farm House Susu Lembang.