Beranda » Pendidikan » Ada Sistem DO Di STAN, Tapi Banyak Yang Sukses Setelah Drop Out

Ada Sistem DO Di STAN, Tapi Banyak Yang Sukses Setelah Drop Out

jumanto.com – Pengalaman Di DO dari STAN. Perkuliahan di STAN memang sedikit berbeda dengan di kampus lain. Mahasiswa STAN harus mengikuti sistem perkuliahan yang diatur oleh pihak kampus, dengan sistem semester paket, serta sistem drop out di STAN yang harus diperhatikan.

Pengalaman kuliah di STAN, menurut saya, lebih santai dibandingkan dengan kuliah di kampus lain, namun mesti serius dalam menghadapi ujian tengah semester dan ujian akhir semester, demi mendapatkan IPK yang berada di ambang batas nilai IPK yang telah ditentukan.

Aturan DO atau Drop Out di PKN STAN

Jika IPK mahasiswa STAN berada di bawah ambang batas IPK yang ditentukan, maka ia akan dikeluarkan dari kampus PKN STAN.

Berdasarkan pengalaman sih, kalau sudah dikeluarkan atau drop out dari STAN, mahasiswa tidak dikenakan denda untuk membayar kerugian biaya pendidikan.

Berbeda jika mengundurkan diri dari STAN, maka harus membayar ganti rugi biaya pendidikan.

Apakah aturan itu masih berlaku saat ini, saya kurang tahu.

Baca: Syarat Masuk PKN STAN.

Cerita Pengalaman Di DO dari Kampus PKN STANPengalaman Di DO dari STAN

Cerita pengalaman drop out STAN ini sebenarnya bukan cerita saya, karena saya sendiri alhamdulillah bisa kuliah sampai lulus di STAN.

Saya bisa menyelesaikan waktu kuliah di STAN secara tepat waktu tanpa ada masalah baik masalah kesehatan maupun masalah nilai.

Baca: Lama Waktu Kuliah di STAN.

Saya di sini mau cerita, pengalaman DO dari STAN dari dua orang kawan saya.

Sebenarnya fokus saya adalah mau ngasih tahu: bukan soal kemampuan akademis sih sebenarnya yang menyebabkan mahasiswa STAN drop out.

1. Pengalaman DO dari STAN karena ketagihan game di internet

Saya tidak akan menyebutkan nama, tapi mudah-mudahan yang bersangkutan kalau baca tulisan ini gak ngelabrak saya hehehe.

Saya punya kawan satu angkatan, satu kelas, dan kawan saya ini tergolong cerdas.

Urusan kecerdasan, gak perlu ditanya, lebih cerdas dari saya.

Sayangnya, dia punya kebiasaan buruk, yaitu gak pernah pulang ke kos, tapi selalu nginep di warnet, dan main game dari pagi, siang, sore,malem, macam Abang Toyib gak pernah pulang deh hehehe.

Sepulang kuliah, ke warnet main game, malam-malam pun main game sampai pagi.

Kos jarang banget ditinggali.

Al hasil, karena kuliahnya gak pernah keurus, terlena dengan dunia per-game-an, hehehe, saat pengumuman sehabis UAS, ternyata di di DO nilainya ada di bawah nilai minimum IP/IPK.

Padahal, secara akademis pintar, tapi karena gak belajar, jadi kena DO.

Setelah DO, dia pun sempat daftar STAN lagi, dan lulus lagi lho gaes, masuk STAN lagi, tapi ya itu, cerita lama terulang kembali, bukan #cintalamabersemikembali hehehe.

Kembali terlena dengan warnet dan game lagi, kemudian DO lagi.

2. Pengalaman DO dari STAN entah karena alasan apa

Salah satu adik kelas saya, juga punya pengalaman DO dari STAN dua kali.

Tapi saya kurang tahu sebabnya karena apa, kalau saya lihat si doi memang lebih fokus ngaji, kemudian kalau gak salah absensi gak terpenuhi, sehingga DO dari STAN.

Kuliah di STAN punya aturan absensi minimal 80%. Hadir kurang dari 80% tatap muka, akan langsung di DO tidak bisa ikut ujian.

Setelah DO, kemudian dia ikut USM STAN lagi, diterima lagi, dan kemudian DO lagi, kalau gak salah juga karena masalah absen lagi, hehehe.

Selepas DO dari STAN, doi masuk ke Pondok Pesantren Krapyak Jogja, hobinya menulis, tergolong sukses dengan tulisan-tulisannya yang kritis dan enak dibaca.

Kesimpulan

Dua pengalaman Di DO dari STAN di atas bukan karena kemampuan akademis kurang, tapi karena tidak belajar dan karena absen.

STAN menetapkan range nilai IP untuk kelulusan. Jaman saya, IP semester ganjil minimal 2,40 tidak boleh di bawah, dan IPK semester genap minimal 2,75.

Tingkat kehadiran minimal 80%.

So, gak usah khawatir DO dari STAN selama masih belajar, rajin hadir kuliah, dan masih punya Tuhan hehehe.

Selamat belajar dan mudah-mudahan kalian gak akan pernah punya pengalaman di DO dari STAN. Baca juga: Jumlah Pendaftar STAN dari Waktu ke Waktu.